Aktivitas Fisik saat Hamil, Boleh Ngga Ya?

Teman Sehat, kalau sedang hamil, rasanya beraktivitas fisik ngga lagi menjadi prioritas utama. Badan lesu, gampang capek, dan nafas pun medah sesak, terkadang menjadi alasannya. Nah, semua perubahan fisik yang dirasakan ibu hamil (bumil) itu wajar banget, karena adanya perubahan hormon. Tapi, bumil tetap direkomendasikan buat melakukan aktivitas fisik, loh! Bumil harus pintar memodifikasi jenis olahrga yang sesuai dengan kesehatan dan umur kehamilannya. Mau tau apa aja jenis olahraganya? Let’s check it out!

1. Trimester 1

Saat memulai aktivitas fisik pada masa kehamilan, bumil harus memastikan kesehatan kehamilan dan janinnya ke tenaga medis, untuk mendapatkan izin melakukan aktivitas fisik. Bumil tanpa indikasi anemia, bronkitis kronis, underweight, merokok, dan hipertensi boleh melakukan latihan aerobik dengan mengurangi intensitas dan durasinya.

Kalau bumil dalam keadaan mual dan muntah yang sangat menggangu, kamu disarankan untuk memilih aktivitas fisik seperti, peregangan otot terutama pada otot basar dengan melakukan banyak pengulangan. Olahraga ini bertujuan untuk menguatkan otot-otot bumil.

2. Trimester 2

Trimester ke dua adalah fase kehamilan yang paling nyaman, karena rasa mual udah berkurang. Nah, di masa ini lah  baik buat bumil meningkatkan aktivitas fisiknya. Kalau bumil memang ngga aktif berolahraga sebelum kehamilan, maka trimester ini, terutama di mulai dari minggu ke dua puluh adalah waktu yang pas buat kamu memulai olahraga di masa kehamilan.

Pada trimester ini, terjadi pembesaran volume uterus, kamu perlu memperhatikan olahraga yang menitikberatkan pada otot paha, ya. Kamu bisa melakukan olahraga aerobik dengan intensitas yang sedikit lebih tinggi dibanding trimester pertama. Selain itu, kamu juga bisa mencoba mengikuti gerakan peregangan seperti di bump class, jogging, dan racquet sports.

3. Trimester 3

Seiring bertambahnya bulan dan penambahan berat badan sata kehamilan, rasanya bumil akan mulai merasa ngga nyaman buat melakukan beberapa jenis olahraga. Apalagi pembesaran di area perut akan  sedikit menghambat beberapa gerakan yang dilakukan bumil. Tapi latihan latihan ringan tetap harus kamu lakukan, ya!

 Pada periode ini, aktivitas fisik di dalam air, seperti berenang, berjalan, dan olahraga yang melibatkan pengaturan pernafasan, seperti yoga dan pillates yang sudah dimodofikiasi, juga dianjurkan buat mengondisikan fisik ibu hamil saat melahirkan. Selain itu, jenis olahraga yang harus dihindari bumil adalah olahraga yang contact sport seperti boxing, hockey, sepak bola, dan basket. Selain itu olahraga yang beresiko jatuh seperti berkuda, hot-yoga, dan  diving.

Nah, sekarang kamu udah tau kan, apa aja jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan saat hamil. Saat melakukan aktivitas fisik, tetap perhatikan tanda bahaya yang dirasakan seperti pendarahan, pusing, sesak nafas, dan juga kontraksi yang terjadi di luar kebiasaan. Kalau kamu takut beraktivitas fisik sendiri, kamu bisa mengikuti kelas olahraga khusus ibu hamil, supaya ada yang mengawasi. Yuk, tetap beraktivitas saat hamil, agar bumil dan si kecil tetap sehat!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.