Anak Gemuk itu Lucu? Cek 3 Cara Cegah Kegemukan pada Anak di sini!

Halo Teman Sehat! Suka main sama anak-anak? Atau sudah punya anak? Sering ngga sih dengar ucapan “Aduh, lucu dan gemas banget…” saat bertemu dengan anak kecil yang montok alias gemuk? Ngga hanya orang lain yang sekadar melihat, orang tua yang membesarkan anak juga terkadang bangga memiliki anak yang gemuk. Salah satunya karena anggapan masyarakat bahwa anak gemuk yang berarti lucu dan sehat.

Tapi, tahukah Teman Sehat? Meskipun terlihat lucu, ternyata anak gemuk belum tentu sehat, loh!

Anak yang mengalami overweight (berat badan berlebih) atau obesitas (kegemukan) di masa depannya cenderung akan menjadi remaja, dewasa, dan orang tua yang obesitas.

Selain itu, obesitas pada balita juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung di usia muda.

Lalu, Teman Sehat tau ngga bagaimana dengan angka kejadiannya di dunia?

Menurut WHO, jumlah balita dan anak kecil yang mengalami obesitas atau overweight mengalami peningkatan dari 32 juta anak secara global (1990) menjadi 41 juta anak (2016).

Jika tren yang sekarang berlanjut, ada kemungkinan di tahun 2025 anak overweight dan obesitas bisa meningkat jadi 70 juta anak.

Ngga mau dong sang buah hati ikut menyumbang ke angka 70 juta dan nantinya harus bolak-balik ke rumah sakit hanya karena orang tuanya ingin anaknya terlihat lucu? Nah, parents zaman now harus tau nih 3 kunci pencegahan obesitas pada anak dari linisehat.com. Simak ya!

1. Pilihkan dan dampingi anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi

Memilih makanan yang sehat untuk bayi dan balita adalah poin yang tidak dapat ditawar. Asupan makanan anak harus dijaga sejak tahap awal kehidupannya. Salah satunya yaitu dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan yang dapat mencegah berkembangnya anak menjadi seseorang yang overweight dan obesitas.

Memasuki usia 6 bulan sampai 5 tahun, anak semestinya dilatih untuk mengonsumsi makanan yang sehat sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Biasakan setidaknya ada sumber karbohidrat, sayur dan sumber protein di piring makan anak. Perkenalkan anak dengan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, serta makanan bergizi lainnya.

2. Kurangi waktu di depan gadget saat bersama anak

Berinteraksi dengan teman dan sahabat dari berbagai tempat melalui gadget sudah menjadi rutinitas sehari-hari bagi masyarakat modern saat ini. Tapi jangan sampai yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauh. Apalagi jadi jauh sama anak sendiri karena telalu fokus dengan gadget.

Baca jugaKebiasaan Buruk saat Menonton TV bisa Sebabkan Obesitas

Tak jarang, demi membuat anak ngga rewel orang tua memberikan gadget yang padahal belum sesuai dengan umur anak. Kecanduan pada gadget akan membuat anak kurang beraktivitas di luar rumah yang merupakan salah satu faktor pemicu kelebihan berat badan.

3. Dampingi anak melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan di setiap kesempatan

Anak balita disarankan buat ngga diam lebih dari satu jam kecuali dalam keadaan tertidur dan disarankan beraktivitas selama 10-15 menit setiap jamnya. Tentunya peran orang tua sangat penting dalam mengajak dan mendampingi anak beraktivitas fisik. Misalnya dengan melakukan kegiatan sederhana seperti menari bersama di ruang tamu, bermain tangkap bola di taman depan rumah atau pergi ke kolam renang, taman bermain, bahkan pantai.

Silahkan dicoba tipsnya ya, Teman Sehat! Ngga hanya buah hati tercinta yang akan mendapatkan manfaatnya, kamu sebagai orang tua juga akan ikut sehat dan bugar. Kalau ada yang punya tips lainnya, tulis yuk di kolom komentar!

Editor & Proofreader: Narita Putri, S.Gz.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.