Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes Saat Berpuasa

Halo Teman Sehat! Apakah masih semangat puasanya? Di Indonesia, lama berpuasa kurang lebih 14 jam. Lamanya waktu berpuasa inilah yang sering kali membuat orang-orang dengan penyakit tertentu menjadi ragu buat menjalankannya, salah satunya yaitu bagi penderita diabetes.

Salah satu poin penting dalam pengaturan diet untuk penderita diabetes ialah selalu menekankan pentingnya makan sesuai jumlah yang dibutuhkan tubuh dan dalam porsi terbagi sebanyak 5-6 kali sehari. Lantas, gimana nih puasa bagi penderita diabetes?

Apa yang terjadi pada tubuh saat berpuasa?

Perubahan yang terjadi pada tubuh saat berpuasa adalah penggunaan cadangan glukosa (glikogen) untuk menghasikan energi. Lalu, gimana kalau cadangan glukosa habis? Tubuh akan menggantikannya dengan lemak sebagai sumber energi. Penggunaan simpanan lemak tubuh sebagai sumber energi dalam jangka panjang bisa menurunkan berat badan. Selain itu, juga juga berdampak pada kontrol glukosa darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol yang lebih baik. Namun, puasa ngga boleh digunakan sebagai cara menurunkan berat badan dalam jangka panjang ya, Teman Sehat!

Resiko kesehatan bagi penderita diabetes saat berpuasa

Bukannya tanpa risiko ya Teman Sehat! Penderita diabetes yang berpuasa bisa menghadapi berbagai bahaya berikut:

  • Hipoglikemik: suatu kondisi di mana kadar gula darah berada pada level di bawah normal. Hipoglikemik ini bisa menyebabkan penderita mengalami kejang, gangguan penglihatan, hingga hilang kesadaran.
  • Ketoasidosis diabetik: terbentuknya keton yang bersifat racun dalam tubuh akibat sumber energi yang beralih dari glukosa ke lemak. Kondisi ini bisa membuat penderita diabetes menunjukan gejala keracunan.
  • Hipoglikemik: suatu kondisi di mana kadar gula darah berada pada level di atas normal. Hal ini cenderung terjadi saat waktu sahur atau berbuka yang bisa membahayakan kesehatan penderita diabetes.
  • Dehidrasi dan trombosis: kekurangan air dalam waktu lama bisa mengakibatkan trombosis, yaitu proses koagulasi (penggumpalan) dalam pembuluh darah yang berlebihan sehingga menghambat aliran darah, atau bahkan menghentikan aliran tersebut.

Kondisi seperti apa penderita diabetes bisa berpuasa?

Dengan segala risiko di atas bukan berarti penderita diabetes sama sekali ngga boleh berpuasa ya! Untuk menentukan penderita diabetes boleh berpuasa atau ngga, maka dilakukan pengelompokan kontrol gula darah sebagai berikut:

  • Kelompok 1 : Kelompok ini merupakan para diabetesi yang kadar gula darahnya terkendali (gula darah puasa <110 mg/dL dan dua jam setelah makan <160 mg/dL) melalui perencanaan makan dan olahraga saja.
  • Kelompok 2 : Kelompok ini memerlukan tambahan obat penurun gula darah di samping diet dan olahraga.
  • Kelompok 3 : Kelompok ini mendapat tambahan insulin disamping diet dan olahraga.

Diabetesi pada kelompok 1 ngga ada masalah untuk menjalani puasa, sedangkan kelompok 2 dapat berpuasa dengan melakukan perubahan diet, aktivitas fisik, dan obat. Sedangkan kelompok 3, sebaiknya ngga berpuasa karena kadar gula darah cenderung tidak stabil, sehingga mudah terjadi komplikasi. Demikian juga diabetesi dengan komplikasi gagal ginjal maupun gagal jantung.

Nah, itulah informasi-informasi yang perlu diperhatikan para penderita diabetes yang ingin berpuasa. Yang terpenting adalah perhatikan 3J bagi penderita diabetes serta konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi bila perlu. Selamat berpuasa!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.