Menyiasati Konsumsi Sayur pada Anak

Halo Teman Sehat! Kamu punya anak kecil yang malasnya minta ampun kalau disuruh makan sayur? Jika ya, maka kamu ngga sendiri! Kebanyakan orang tua memang kewalahan terkait hal yang satu ini. Anak kecil pun merasa sayur bukan lah makanan yang enak dan memiliki rasa yang pahit. Tapi, hal ini ngga boleh dibiarkan karena sayur mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan si kecil untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Menurut WHO, kurangnya konsumsi buah dan sayur menyebabkan buruknya kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular. Bahkan di tahun 2010, diperkirakan 6.7 juta kematian di seluruh dunia disebabkan oleh konsumsi buah dan sayur yang tidak memadai

Membuat sayur masuk ke saluran pencernaan si kecil memang cukup tricky. Anak cenderung menyingkirkan sayur-sayuran dari piring makannya. Tapi, Teman Sehat ngga boleh menyerah! Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menyiasati konsumsi sayur pada anak.

1. “Sembunyikan” di makanan kesukaan mereka

Yap, ini adalah trik paling umum yang dilakukan kebanyakan orang tua. Jika anak selalu menolak sayur dalam bentuk utuh, makan campurkan sayur di lauk favorit mereka. Misalnya, Teman Sehat bisa membuat omelet dengan campuran wortel dan bayam, pergedel dengan campuran brokoli, atau nugget dengan campuran wortel dan tomat. Mudah bukan?

2. Campurkan dengan minuman segar

Dibandingkan dengan sayur, buah cenderung lebih digemari anak-anak. Ini bisa jadi peluang buat para bunda. Teman Sehat bisa membuat jus mangga yang ditambahkan dengan tomat dan wortel. Atau yang menarik adalah Teman Sehat bisa membuat smoothie dan es krim dengan berbagai kombinasi sayur dan buah. Dijamin si kecil ngga bakalan nolak!

3. Biarkan anak merasa lapar

Dengan membiarkan si kecil merasa lapar dan menyediakan berbagai pilihan menu sayuran, maka mau ngga mau ia akan mengonsumsi makanan tersebut. Metode ini bisa jadi salah satu bentuk intervensi jangka panjang. Teman Sehat jangan sampai menyerah jika si kecil lebih memilih untuk tidak makan karena secara perlahan-lahan ia akan berusaha menerima pilihan makanan yang tersedia tersebut. Jika si kecil ‘pembenci’ ekstrem sayuran, cara ini bisa diterapkan secara perlahan-lahan dengan tetap menyediakan menu yang ia sukai.

4. Ciptakan lingkungan ‘semua suka sayur’

Lingkungan pertama yang berperan penting dalam menumbuhkan kesukaan anak pada sayur adalah keluarga. Mulai dari menu-menu makan utama, camilan, makanan yang dibawa saat piknik, akan sangat menentukan selera si kecil. Lantas, gimana kalau si kecil tetap ngga suka sayur? Coba deh sekali-sekali kirim anak untuk menginap di rumah nenek atau sepupunya untuk makan bersama-sama di mana sayur disajikan sebagai menu utamanya. Cara ini bisa merubaha sikap dan perilaku si kecil. Ingat, anak adalah si peniru ulung!

5. Kreasikan menu semenarik mungkin

Si kecil pada dasarnya menyenangi sesuatu yang menarik, apalagi terkait tokoh-tokoh favorit mereka. Nah, hal ini bisa jadi peluang dalam menyiasati konsumi sayur pada anak. Seni menghias menu atau kotak bekal merupakan salah satu trik yang banyak dilakukan para bunda dan berhasil membuat si kecil menghabiskan makanannnya. Nah, Teman Sehat bisa belajar trik yang satu ini mulai dari sekarang!

Itulah beberapa trik yang bisa Teman Sehat terapkan dalam rangka meningkatkan konsumsi sayur pada anak. Karena konsumsi sayur melakukan salah satu komponen penting dalam dia, so Teman Sehat ngga boleh nyerah untuk memastikan si kecil menghabiskan sayur di piring makannnya!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.