Pastikan Anak-Anak Menghindari Jajanan dengan 4 Ciri-Ciri Ini

Halo Teman Sehat! Kamu pasti udah ngga asing lagi dengan berita jajanan berbahaya bagi anak. Tahun lalu muncul berita permen jari yang bisa menimbulkan efek kecanduan, bakso berformalin, minuman berpewarna tekstil, dan lain sebagainya. Jajanan yang banyak dikonsumsi anak sekolah ini diduga mengandung bahan berbahaya. Tanpa di sadari, jajanan berbahaya mudah banget dijumpai di sekitar kita loh!

Jajanan merupakan hal yang ngga bisa dipisahkan dari keseharian anak-anak. Bisa dibilang tiada hari tanpa jajan. Tapi, para pedagang ‘nakal’ melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan jajanan yang menarik, murah, dan disukai anak-anak. Nah, inilah pentingnya memberikan edukasi sederhana pada anak-anak agar bisa memilih jajanan yang sehat dan aman. Yuk kenali ciri-ciri jajanan yang harus diwaspadai!

1. Berwarna mencolok

Ngga dipungkiri bahwa anak-anak cenderung menyukai makanan yang berwarna menarik. Tapi, untuk beberapa jenis makanan tertentu menggunakan pewarna buatan yang berbahaya. Rhodamin B, pewarna kertas dan tekstil serta kuning metanil, pewarna tekstil dan cat ini, sering digunakan pedagang secara sembunyi-sembunyi. Pewarna berbahaya tersebut bisa menimbulkan efek jangka pendek seperti diare dan muntah-muntah maupun efek jangka panjang seperti kanker dan kerusakan organ tubuh. Jadi, ingatkan anak-anak disekitar kita untuk menghindari makanan dengan warna mencolok ya Teman Sehat!

Baca Juga : Kenali Adanya Pewarna Sintetik pada Produk Pangan, Di Sini!

2. Pemanis buatan

Data Riskesdas (2013) menunjukan bahwa masalah gemuk pada anak usia sekolah mencapai 18.8% dengan obesitas sebesar 8.8%. Berbagai penelitian menunjukan bahwa konsumsi karbohidrat sederhana dalam bentuk gula memberikan sumbangan besar terhadap naiknya prevalensi gemuk di tengah-tengah masyarakat. Dalam pedoman umum gizi seimbang, konsumsi gula lebih dari 4 sendok makan per hari meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Nah, bayangin aja minuman kemasan yang mengandung sakarin, aspartam, dan siklamat dengan kadar gula berlipat ganda, tentunya berbahaya untuk kesehatan anak.

3. Menggunakan minyak jelantah

Cilok, cilor, cimol, dan sejenisnya merupakan jajanan yang hampir ngga pernah absen dikonsumsi oleh anak-anak. Harganya yang murah dan rasanya yang gurih menjadi daya tarik tersendiri. Tapi, ingatkan anak-anak untuk tidak membeli makanan yang digoreng dengan minyak yang hitam. Mengonsumsi minyak yang sudah hitam atau jelantah dalam jangka waktu panjang bisa menimbulkan penyakit degenaratif dan keganasan seperti penyakit hati, kardiovaskular, dan kanker.

4. Tinggi garam

Sekarang lagi tren-trennya makanan ringan yang ditaburi bumbu asin aneka rasa seperti rasa pedas, berbeque, keju, dll. Di masyarakat pun konsumsi garam yang tinggi seolah udah jadi kebiasaan sehari-hari. Nah, salah satu poin penting dalam pesan gizi seimbang adalah membatasi asupan garam (natrium) sebanyak 1 sendok teh per hari. Penelitian menunjukan konsumsi makanan tinggi natrium bisa menyebabkan hipertensi dan penyakit lainnya. Ngga mau kan anak kamu kecil-kecil udah darah tinggi?

Baca juga : Tips Diet Sehat Saat Jajan, buat Kamu Penderita Hipertensi

Selain bahaya-bahaya yang sudah disebutkan di atas masih banyak lagi bahaya lainnya dalam jajanan anak-anak. Nah, alangkah baiknya jika kita berperan aktif dalam memantau jajanan anak-anak dan memberikan edukasi mengenai jajanan sehat dan aman. Yuk, bantu anak supaya lebih  cerdas dalam mengonsumsi makanan!

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.