Tips Snacking Sehat buat Si Buah Hati

Halo Teman Sehat! Siapa sih yang bisa tahan tanpa snacking alias ngemil? Camilan adalah hal yang wajib sebagai pengganjal perut di antara waktu makan besar. Mulai dari anak-anak hingga lansia, setiap orang pasti punya snack kesukaannya. Teman Sehat, kali ini kita akan bahas snack untuk anak!

Snack adalah makanan yang dikonsumsi di antara jadwal makanan utama yaitu di antara makan pagi dan makan siang serta di antara makan siang dan makan malam. Jangan sampai keliru waktu ngemil diisi dengan mengkonsumsi makanan utama.

Komposisi makanan ringan yang biasa dikonsumsi anak umumnya tinggi kalori dan rendah zat gizi. Apalagi jajanan ringan yang belum tentu bersih dan aman. Nah, jangan sampai Teman Sehat salah memilih snack untuk anak, karena snack merupakan pelengkap kebutuhan gizi yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan si buah hati. Untuk itu, ada beberapa tips yang bisa Teman Sehat terapkan dalam memilih snack sehat untuk anak.

1. Sediakan snack bergizi

Makanan ringan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap, baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.  Zat gizi yang lengkap tersebut dibutuhkan tubuh si kecil untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Terlebih di masa pertumbuhan, anak membutuhkan zat gizi sebaik mungkin agar bisa bertumbuh secara optimal. Apa sih contoh snack yang bergizi? Sandwich, puding, risoles dan bubur kacang hijau bisa Teman Sehat jadikan pilihan! Siapkan snack dalam porsi kecil dan buat semenarik mungkin supaya anak tertarik untuk menyantapnya.

2. Snack harus aman dari bahan kimia berbahaya!

Teman Sehat harus menghindari bahan kimia berbahaya pada makanan yang dikonsumsi anak. Sekarang ini, bahan kimia berbahaya udah menjadi hal yang lumrah dalam  makanan sehari-hari dan gawatnya banyak terjadi penyalahgunaan bahan kimia berbahaya seperti asam borat, minyak nabati yang dibrominasi, formalin, kloramfenol, kalium klorat dan dulsin pada produk pangan. Pewarna tekstil seperti Rhodamin B juga sering ditemukan pada jajanan seperti permen dan kerupuk. Bahaya dari bahan tersebut bisa berdampak pada kerusakan organ dan juga menyebabkan kanker. Perlu diingat bahwa bahan kimia berbahaya ini bukan merupakan bahan tambahan pangan (BTP) yang telah diatur regulasinya oleh BPOM. So, kalau khawatir anak jajan yang ngga aman, mending Teman Sehat luangkan waktu untuk membuatkan snack untuk si kecil.

3. Snack harus diolah dan disajikan secara higienis

Kebersihan dan keamanan pangan adalah komponen wajib dalam makanan. Pastikan si kecil mengonsumsi jajanan yang udah terjamin higienisitasnya. Jika Teman Sehat membuat makanan sendiri, pastikan selama proses pembuatan snack, mulai dari bahan, peralatan, dan diri bersih dari kuman penyakit.

4. Anak yang kegemukan masih boleh ngemil

Banyak orang yang berfikiran bahwa anak yang mengalami kegemukan harus dihentikan konsumsi makanan ringannya. Tapi, ini ngga sepenuhnya benar! Untuk anak dengan kondisi ini, justru snack menjadi sarana mengontrol nafsu makan supaya ngga makan berlebihan di jam makan utaman. Nah, yang harus diperhatikan adalah jenis snack yang diberikan. Teman Sehat bisa memberikan camilan berupa buah potong, puding, dan snack rendah kalori lainnya. Kalau anak suka susu, berikan yang rendah lemak/tanpa lemak.

5. Biasakan anak minum air putih

Air putih bisa menjadi sarana mengontrol nafsu makan. Hindari minum minuman manis, seperti teh manis, minuman kemasan, susu kental manis, minuman bersoda, dan jus yang ditambahkan gula dan susu. Kebiasan minum minuman manis tersebut bisa membuat anak mengalami kegemukan.

Memilih snack untuk anak memang harus telaten, mengingat apa yang dikonsumsi  si kecil bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya. Teman Sehat harus jadi orang tua yang bijak agar si kecil bertumbuh kembang dengan baik. Apa snack sehat yang biasa kamu berikan untuk si kecil? Yuk, share dengan mengisi kolom komentar di bawah ini!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.