3 Hal Seputar Cuci Piring yang Perlu Kamu Tahu!

Mencuci piring merupakan kegiatan yang terdengar sangat sederhana dan biasan dilakukan sehari-hari. Bahkan sejak kecil kamu sudah diajarkan untuk mencuci piring sendiri setalah makan. Tapi faktanya ternyata ada beberapa hal tentang cuci piring yang belum banyak diketahui. Hal ini perlu diketahui supaya peralatan makan yang kamu gunakan benar-benar bersih sehingga terhindar adanya kuman penyebab penyakit. Berikut informasi lengkapnya untuk Sahabat Sehat.

Foto: Unsplash.com

Cara Mencuci Piring yang “Tepat”

Saat mencuci peralatan dapur setiap orang mungkin punya caranya masing-masing. Misalnya dengan merendap atau dialiri air. Kalau kamu termasuk tim rendam apa dialiri air?

Ternyata, pemilihan teknik mencuci peralatan dapur ini sangat menentukan jumlah kuman yang tersisa dan kebersihannya, loh! Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa piring yang direndam mengalami penurunan kuman hanya 1192,5 koloni/cm2, sedangkan piring yang dicuci dengan air mengalir mengalami penurunan jauh lebih tinggi yaitu 3140 koloni/cm2.

Sendok yang dibersihkan dengan cara direndam hanya mengurangi kuman sebanyak 78,3 koloni/cmdan sedangkan membilasnya dengan air mengalir bisa mengurangi kuman sebanyak 1735 koloni/cm2. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa cara mencuci dengan air mengalir lebih baik dibandingkan dengan merendam, karena kemungkinan adanya kontaminasi silang lebih kecil dan kuman ngga terakumulasi pada rendaman.

Rajin Mengganti Spons Busa

Alat gosok cuci piring yang paling sering dijumpai di Indonesia adalah spons busa. Sayangnya, beberapa orang memiliki kecenderungan jarang mengganti spons yang digunakan. Tenyata kebiasaan ini bisa menyebabkan kuman menumpuk pada spons tersebut. Bahkan, ada fakta yang menyebutkan bahwa spons cuci piring 200.000 kali lebih kotor dibandingkan toilet.

Beberapa bakteri yang sangat mungkin berkembang biak pada spons busa yang lembab adalah Eschercia coli, Pseudomonas dan Staphylococcus. Oleh karena itu, usahakan mengganti spons busa dengan rutin. Ini juga menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya kontaminasi penyakit dari alat makan. Selain itu, usahakan selalu memilih jenis busa yang aman dan ngga mengandung senyawa kimia berbahaya.

tips mencuci piring
Foto: Unsplash.com

Tips Pilih Sabun Cuci

Aroma jeruk nipis merupakan bau yang paling sering digunakan sebagi sabun cuci piring. Selain aromanya yang menyegarkan jeruk nipis memiliki kandungan senyawa kimia bermanfaat seperti asam sitrat, minyak atsiri, kadenin, glikosida dan lain sebagainya.

Memilih sabun dengan kandungan jeruk nipis terbanyak terbukti mampu menurunkan jumlah kuman dalam alat makan. Berdasarkan sebuah pengujian, kadar 10% mampu menurunkan kuman 55,56%, kadar 20% menurunkan 91,37%, dan kadar tertinggi 30% menurunkan kuman sampai 97,92%. Jika kamu ngga menemukan sabun dengan kadar jeruk nipis yang tinggi kamu bisa juga menambahkan perasan jeruk nipis pada sabun cuci yang kamu gunakan.

Mencuci alat makan merupakan hal sering sudah biasa dilakukan. Dengan memperhatikan beberapa hal seperti yang disebutkan di atas, Sahabat Sehat bisa membersihkan alat makan dan peralan dapur lebih maksimal, sehingga terhindar dari kuman penyebab penyakit. Semoga bermanfaat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Azari JT. 2013. Studi Komparatif Pencucian Alat Makan Dengan Perendaman Dan Air Mengalir Terhadap Jumlah Kuman Pada Alat Makan Di Warung Makan Bu Am Gonilan. http://eprints.ums.ac.id/27281/21/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf  . Diakses Pada 31 Agustus 2022.

Milenia TF. 2021. Studi Komparatif Penggunaan Spons Busa Dengan Sabut Kelapa Sebagai Alat Pencuci Terhadap Jumlah Angka Kuman Pada Piring. http://eprints.ums.ac.id/93326/2/Naskah%20Publikasi.pdf . Diakses Pada 31 Agustus 2022.

Aggraini SY. 2019.  Pengaruh Kadar Jeruk Nipis Pada Sabun Antibakteri Sebagai Desinfeksi Terhadap Angka Kuman Pada Alat Makan Tahun 2019. http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/2500/3/0.%20JURNAL%20PENELITIAN%20SHINTA%20YUNIAR%20ANGGRAINI.pdf . Diakses Pada 31 Agustus 2022.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.