ASI dan MP-ASI Investasi bagi Bayi dan Negeri

ASI dan MP-ASI menjadi kunci utama dalam mengotimalkan tumbuh kembang bayi. Tentunya pemberian keduanya ngga luput dari peran seorang ibu dan dukungan seluruh keluarga. Ngga hanya sekedar memenuhi kebutuhan gizi bayi, ternyata ada manfaat lain dibalik pemberian ASI dan MP-ASI bagi masa depan suatu negara.

Pada Rabu, 18 Agustus 2021, PERGIZI PANGAN Indonesia turut merayakan Pekan ASI Sedunia dalam Webinar Seri Ke-58 yang bertemakan “ASI dan MP-ASI Investasi bagi Bayi dan Negeri”.

Prof Dr Hardinsyah, Guru Besar IPB sekaligus Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia menyatakan, menurut kajian yang telah dilakukan, upaya penanganan angka stunting di Indonesia mungkin sedikit terkendala akibat adanya pandemi. Namun, ada satu upaya yang semestinya tak terganggu meskipun ditengah pandemi seperti ini, yaitu pemberian air susu ibu (ASI).

“Dalam memperingati pekan ASI sedunia, diharapkan kita bersama-sama bisa memiliki satu visi mengenai betapa pentingnya melakukan persiapan kehamilan dan menyusui. Sehingga ketika nanti melahirkan bayi bisa diberikan ASI ekslusif yang dilanjutkan dengan MP-ASI setelah 6 bulan” jelas Prof Hardinsyah.

Pengaruh Pola Pemberian ASI

Dr Aripin Ahmad SSiT MKes, Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh juga menambahkan bagaimana pengaruh pola pemberian ASI dan MP-ASI terhadap situasi masalah gizi pada anak balita di Aceh.

“Angka prevalensi stunting di Aceh saat ini memang masih terbilang cukup tinggi, yaitu 34,18% pada tahun 2019. Hasil studi di tahun 2014 dan 2018 di Aceh Besar, juga menunjukkan tingkat anemia dan defisiensi besi cukup tinggi pada anak usia 6-23 bulan. Kemudian bila dilihat, faktor penyebab masalah gizi salah satunya yaitu praktik pemberian makanan termasuk ASI dan MP-ASI itu sendiri”

“Masalah praktik pemberian ASI dan MP-ASI untuk anak bukan sekedar masalah lokal. Seperti yang kita tahu, usia 6-23 bulan menjadi masa transisi dari ASI ke makanan, sehingga menjadi window of opportunity untuk pencegahan serta penanganan kekurangan gizi dan dampaknya. Gizi kurang yang terjadi pada anak dibawah 2 tahun, terjadi karena tidak mendapatkan MP-ASI yang adekuat. Di Indonesia, 2 dari 3 anak tidak mendapatkan ASI yang adekuat.” lengkap Dr Aripin.

Regulasi pemberian ASI

Pada kesempatan ini, pemaparan juga dilakukan oleh Ibu Tiara Luthfie SKM MKM, selaku Staf Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten.

“Kita berharap semua bayi bisa mendapatkan ASI ekslusif, meskipun kenyataannya saat ini belum mencapai 100%. Menyusui merupakan langkah awal balita bisa terhindar dari masalah gizi. Menyusui juga menjamin ketahanan pangan, bahkan saat krisis seperti di masa pandemi ini. Selain itu juga sebagai solusi untuk memutus ratai kemiskinan, karena bisa menurunkan pengeluaran rumah tangga.”

Ibu Tiara juga menegaskan, “Sudah ada regulasi dukungan pemberian ASI di tempat kerja yang diatur dalam Pasal 128 UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan pasal 83 UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah daerah, dan semua masyarakat termasuk penyedia tenaga kerja harus mendukung.”

Kenapa harus ASI?

Guru Besar UNRI, Ketua Umum HIMPAUDI & PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof Dr Netti Herawati MSi, juga menambahkan alasan dibalik pentingnya pemberian ASI ekslusif dari tinjauan gizi dan religi. Beliau menyatakan, “ASI menjadi yang terbaik untuk bayi manusia, setiap air susu diciptakan Tuhan sesuai kebutuhan anak yang menyusui, ngga bisa ditukar-tukar.”

Hal ini juga dijelaskan oleh Prof Netti dengan menunjukkan komposisi air susu yang berbeda pada setiap mamalia. “Perkembangan otak manusia dan hewan juga berbeda. Ketika manusia lahir ada 100 miliyar sel neuron, tapi ini belum aktif dan bisa hilang bila ngga digunakan. Dibutuhkan makanan khusus yang dikirimkan Tuhan dalam bentuk ASI, dengan kandungan DHA yang mendukung perkembangannya.” Prof Netti juga menyebutkan perbedaan tumbuh kembang pada sapi dan manusia, juga mempengaruhi komposisi susu manusia dan susu sapi.

Selain yang sudah disebutkan, masih banyak pembahasan seru lainnya. Jadi jangan sampai kamu melewatkan PERGIZI PANGAN Webinar Series selanjutnya, Sahabat Sehat!

Referensi
PERGIZI PANGAN Webinar Seri 58 – ASI dan MP-ASI Investasi bagi Bayi dan Negeri

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.