Baby-Led Weaning, Cara Lain Memberi MPASI

Memberi makanan pendamping ASI (MPASI) kepada balita itu seni yang susah-susah gampang, sepakat ngga, Sahabat Sehat? Hari ini si kecil bisa jadi lahap makan, eh tapi besoknya si kecil melakukan “gerakan tutup mulut” alias GTM.

Kalau dipaksa makan si kecil bisa tantrum dan trauma, tapi kalau ngga dipaksa makan khawatirnya berat badan si kecil stuck. Hal-hal seperti itu kadang membuat orang tua bingung dan mencari strategi baru memberi MPASI, salah satunya yaitu metode baby-led weaning

Metode Baby-Led Weaning
Foto: Freepik.com

Apa itu metode baby-led weaning?

Metode baby-led weaning (BLW) adalah metode pemberian MPASI ketika balita makan sendiri tanpa disuapi oleh orang tua atau pengasuh sedari awal dikenalkan dengan makanan saat berusia 6 bulan. Istilah bagi metode ini pertama kali dicetuskan oleh Gill Rapley pada tahun 2005 dan menjadi semakin populer selama 10–15 tahun terakhir.  

Prinsip utama metode BLW

Pada dasarnya, prinsip metode BLW adalah mengikutkan balita dalam waktu makan keluarga dan membiarkan balita untuk makan secara mandiri. Alih-alih disuapi MPASI dengan tekstur sesuai umur seperti pada umumnya, balita mengonsumsi secara mandiri makanan utuh mudah dipegang (finger food) yang telah disiapkan orang tua atau pengasuh. 

Cara ini membuat balita menentukan sendiri apa makanan yang akan dikonsumsi, seberapa banyak makanan yang dikonsumsi, serta seberapa cepat ia makan. Penerapan BLW memosisikan balita sebagai partisipan aktif dalam proses makan alih-alih sekadar sebagai penerima makanan pasif.

Apakah metode BLW aman untuk diterapkan?

Keamanan dan manfaat metode BLW hingga kini masih diteliti. Di satu sisi, metode BLW dinilai bisa membuat balita mengenal rasa lapar dan waktu makan. Balita juga bisa mengenal makanan dengan tekstur dan rasa yang lebih beragam karena ngga diberi bubur atau puree sebagai tekstur awal MPASI-nya. Penerapan metode BLW juga diketahui berhubungan dengan kecemasan ibu yang lebih rendah pada periode pemberian makan balita.

Di sisi lain, metode BLW dianggap masih berisiko. Praktik mengonsumsi finger food pada metode ini dikhawatirkan bisa memperbesar risiko tersedak karena kemampuan mengunyah dan menelan balita belum matang pada usia 6 bulan. Metode BLW juga dikhawatirkan dapat menyebabkan kekurangan asupan zat gizi karena cara ini membuat balita menentukan sendiri jenis dan jumlah makanan yang ingin ia konsumsi. Beberapa penelitian menemukan bahwa balita yang mengonsumsi MPASI dengan metode ini cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah dan underweight dibandingkan balita yang mengonsumsi MPASI dengan metode tradisional.

tips memberikan mpasi dengan cara Metode Baby-Led Weaning
Foto: Freepik.com

Perhatikan ini sebelum menerapkan metode BLW

Kalaupun Sahabat Sehat ingin mencoba metode BLW saat memberikan MPASI, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pastikan bahwa balita sudah siap untuk makan sendiri. Tandanya, balita haruslah sudah bisa menegakkan dada dan mempertahankan posisi tersebut serta memiliki kemampuan mengunyah dan menelan yang baik.

Sediakan makanan yang mudah dipegang, dimasak hingga lembut dan matang, serta ngga mengandung gula dan garam tambahan. Pastikan makanan yang diberikan mengandung beragam zat gizi. Hindari memberi balita makanan ultra-proses dan makanan yang berisiko membuat tersedak, seperti makanan yang keras, kecil, dan berbentuk bulat. Jangan lupa, selalu dampingi balita selama proses makan.

Nah, itulah serba-serbi metode baby-led weaning dalam memberikan MPASI. Sebelum mencoba menerapkan metode ini, Sahabat Sehat sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak, ya!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Brown, A., Jones, S.W., dan Rowan, H. 2017. Baby-Led Weaning: The Evidence to Date. Current Nutrition Reports, (2). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5438437/

Cleveland Clinic. 2021. Baby-Led Weaning: What You Need to Know. https://health.clevelandclinic.org/baby-led-weaning/. Diakses pada 10 November 2022.

D’Auria, E., Bergamini, M., Staiano, A., Banderali, G., Pendezza, E., Penagini, F., Zuccotti, G.V., dan Peroni, D.G. 2018. Baby-led weaning: what a systematic review of the literature adds on. Italian Journal of Pediatrics, 44. https://ijponline.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13052-018-0487-8#:~:text=The%20term%20%E2%80%9Cbaby%2Dled%E2%80%9D,of%20conventional%20parent%20spoon%2Dfeeding

Hafifah, C.N. 2017. Betulkah Baby Led Weaning Lebih Baik?. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/betulkah-baby-led-weaning-lebih-baik. Diakses pada 10 November 2022.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.