Benar Ngga ya, Olahraga bisa Menyebabkan Kematian?

Teman Sehat, kamu pernah dengar berita seorang artis yang meninggal tiba-tiba setelah olahraga? Yap, kematian bukanlah hal yang bisa kamu prediksi kapan akan terjadi. Sebugar dan sehat apapun keadaan seseorang, walaupun sedang melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi tubuhnya, jika sudah kehendaknya maka akan terjadi.

Tapi, benarkah hal ini tejadi begitu aja? Ada ngga sih, penyebab lain yang bisa memicu dan meningkatkan risiko terjadinya kematian secara tiba-tiba setelah berolahraga? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Olahraga bukanlah penyebabnya

Setelah berita kematian tentang seorang artis yang meninggal secara tiba-tiba menyebar, banyak yang menyalahkan kalau olahraga adalah salah satu penyebabnya. Padahal, menurut penelitian yang dilakukan di University of Cape Town Medical School mengatakan bahwa, penyebab meninggalnya seseorang secara mendadak saat berolahraga, karena penyakit kardiovaskular (Sudden Cardiac Arrest (SCA)).

Biasanya, penderita SCA ngga menyadari kalau mengidap penyakit ini. SCA bisa terjadi karena adanya fungsi yang ngga maksimal pada jantung, sehingga detak jantung menjadi ngga beraturan (ventricular fibrillation) dan bisa menyebabkan kematian dalam hitungan menit! Tiga tahap yang bisa meningkatkan risiko SCA terjadi, yaitu terjadinya lonjakan tekanan darah, ngga seimbangnya suplai oksigen ke jantung, dan kejangnya pembuluh darah koroner pada penderita saat berolahraga.

Perhatikan ‘sinyal’ yang diberikan jantung

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Harvard Health Publishing, 81%  kasus kematian mendadak saat berolahraga terjadi saat ‘sinyal’ bahaya yang diberikan jantung diabaikan. Jika saat berolahraga, kamu udah merasakan kesulitan bernafas, lebih lelah dari biasanya, dan merasakan otot jantung mulai berkedut sampai terlilhat kesakitan atau merasa mau pingsan, maka sebaiknya  hentikan olahraga yang sedang dilakukan.

Kalau masih tersa kurang baik, kamu bisa menghubungi tenaga medis buat mendapatkan pertolongan pertama. Kamu bisa meminta tenaga medis untuk menggunakan alat yang bisa mengalirkan darah ke otak dan seluruh tubuh, agar tubuh bisa berfungsi norma;l kembali. Biasanya alat yang digunakan adalah CPR (Cardiopulmonary resuscitation) atau defibrillator.

Yuk, cegah dengan ini!

Kalau kamu punya risiko penyakit jantung, maka berilah perhatian lebih pada jantung saat berolahraga. Lakukan kontrol dan konsultasi rutin dengan dokter terkait perkembangan jantung kamu. Selain itu, kamu juga disarankan untuk berolahraga dengan intensitas ringan-sedang dengan rutin.

Jangan lupa, terapkan pola hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan beragam,  dan bergizi seimbang. Kurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi, hindari merokok dan minum minuman beralkohol.

Nah, sekarang kamu udah tau kan, kalau ternyata kematian tiba-tiba yang terjadi saat berolahraga, bukan disebabkan oleh aktivitas olahraganya. Tapi, meningkatnya risiko SCA yang bisa menyebabkan kematian dengan waktu yang sangat singkat. Yuk, jaga kesehatan tubuh dan jantung mu dengan melakukan prinsip Pedoman Gizi Seimbang!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.