Beras Cokelat, Alternatif Makanan Pokok Bergizi Tinggi

Kesehatan tubuh banyak ditentukan oleh asupan sehari-hari, terlebih makanan pokok yang dikonsumsi. Di Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang memenuhi kebutuhan energi. Oleh karena itu, kamu perlu memilih jenis beras kaya gizi, sehingga mengonsumsi nasi terbaik untuk menunjang kesehatan. Dari sekian banyak jenis beras, beras cokelat direkomendasikan sebagai alternatif pengganti beras putih karena mengandung beragam manfaat.

beras cokelat
Foto: Freepik.com

Kandungan Gizi Beras Cokelat

Sudahkah Sahabat Sehat mengetahui beras cokelat? Faktanya, banyak orang belum familiar dengan beras cokelat, termasuk kegunaannya. Dari tampilannya, beras cokelat berbeda dengan beras lainnya karena masih dilapisi aleurone (lapisan di antara butir beras dan kulit padi). Lapisan ini tinggi serat, sehingga baik untuk kesehatan. Dalam 100 gram beras cokelat, terdapat serat sebanyak 3,1 gram.

Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Indonesian Journal of Human Nutrition, beras cokelat mempunyai kandungan serat dan magnesium lebih tinggi dibandingkan beras putih, namun mempunyai indeks glikemik lebih rendah. Selain mengandung serat dan magnesium, lapisan aleurone tersebut juga mengandung tiamin, kalsium, protein, lignan, dan potasium.

Manfaat Beras Cokelat

Berdasarkan kandungan gizinya, beras cokelat sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh dan mengurangi risiko mengalami gangguan kesehatan. Berikut adalah rincian manfaat beras cokelat.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Beras cokelat yang paling populer adalah menurunkan berat badan. Hal ini karena kandungan serat dalam beras cokelat yang lebih tinggi dibandingkan beras putih. Serat berguna mempertahankan rasa kenyang lebih lama, sehingga menurunkan asupan kalori. Beras cokelat juga lebih mampu mengurangi lemak di perut dibandingkan beras putih.

Mengontrol Gula Darah

Beras cokelat bisa menjadi solusi bagi penderita diabetes. Beras berwarna cokelat ini mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beras putih, sehingga dapat mengontrol kadar gula darah. Indeks glikemik beras cokelat adalah 50, sedangkan beras putih adalah 72. Dengan indeks glikemik yang rendah ini, beras cokelat tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Semua itu karena tubuh lebih lambat dalam mencerna makanan tersebut.

Menjaga Kesehatan Jantung

Beras cokelat dapat menjaga kesehatan jantung karena mengandung serat dan senyawa yang menurunkan risiko penyakit jantung. Beras cokelat juga mengandung magnesium dan lignan. Magnesium merupakan salah satu senyawa mineral yang menjaga kesehatan jantung, sedangkan lignan mengurangi ketegangan pembuluh arteri, tekanan darah, dan kolesterol.

mengonsumsi beras cokelat
Foto; Freepik.com

Sumber Antioksidan

Kandungan gizi beras cokelat jauh lebih tinggi dibandingkan beras putih, mulai dari kandungan serat hingga mineralnya. Satu cangkir beras cokelat sudah memenuhi hampir seluruh kebutuhan gizi harianmu. Beras cokelat adalah makanan yang baik untuk sumber antioksidan.

Efek Terlalu Banyak Mengonsumsi Beras Cokelat

Beras cokelat dengan teksturnya yang lebih keras ternyata tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Mengapa? Bukankah beras cokelat sangat bergizi? Sebenarnya, jenis beras cokelat ini tidak cocok dikonsumsi rutin atau berlebihan oleh penderita penyakit ginjal. Hal ini dikarenakan kandungan fosfor dan kalium yang tinggi yang memperparah penyakit ginjal.

Tak hanya itu, kandungan arsenik dalam beras cokelat cukup tinggi. Arsenik adalah logam berat yang menyebabkan gejala keracunan jika kadarnya terlalu banyak dalam tubuh. Kamu perlu mencuci beras terlebih dahulu, kemudian masak dengan air bersih untuk mengurangi kadar arsenik dalam beras cokelat. Sebelum dimasak, sebaiknya kamu merendamnya untuk mempertahankan kandungan gizinya.

Beras cokelat dengan berbagai kandungan gizinya tersebut dapat menunjang kesehatan. Berbagai risiko kesehatan juga bisa dicegah. Sahabat Sehat dapat mengonsumsinya sesekali untuk memperoleh manfaatnya dan menghindari efek samping.

Referensi

Akg.fkm.ui.ac.id. 2018. Perbedaan Beras Putih, Beras Coklat, dan Beras Merah. https://akg.fkm.ui.ac.id/perbedaan-beras-putih-beras-coklat-dan-beras-merah/. Diakses pada 26 November 2023.

Alodokter.com. 2023. 6 Manfaat Beras Cokelat yang Baik untuk Tubuh. https://www.alodokter.com/6-manfaat-beras-cokelat-yang-baik-untuk-tubuh. Diakses pada 26 November 2023.

Djie, Anita. 2022. Manfaat Beras Coklat yang Bisa Tunjang Kesehatan Tubuh. https://www.sehatq.com/artikel/lebih-baik-dari-beras-putih-ini-manfaat-beras-coklat-untuk-kesehatan. Diakses pada 26 November 2023.

Kusumastuty et al. 2021. Kepatuhan Diet Berbasis Beras Cokelat terhadap Glukosa Darah dan Lemak Tubuh Pasien Diabetes Mellitus. IJHN: Indonesian Journal of Human Nutrition, 8(2). https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.9.

Orami, Carla Octama. 2018. Beras Coklat, Gizi Terbaik untuk Si Kecil. https://www.orami.co.id/magazine/beras-coklat-gizi-terbaik-untuk-si-kecil. Diakses pada 26 November 2023.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.