Halo Sahabat Sehat! Buckwheat noodle atau biasanya disebut soba (mi khas Jepang) ini terbuat dari biji-bijian bernama buckwheat atau gandum kuda. Buckwheat memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi jenis biji-bijian ini tidak dapat dikonsumsi oleh semua orang. Ingin tau alasannya? Yuk, simak penjelasan artikel berikut ini!

Mengenal buckwheat noodle
Soba yang merupakan mi khas dari Jepang ini terbuat dari buckwheat yang dibuat tepung, sejenis biji-bijian yang mirip dengan gandum, beras, dan barley, tetapi sangat berbeda. Buckwheat termasuk kedalam keluarga Polygonaceae yang memiliki dua jenis umum yaitu Fagopyrum esculentum dan Fagopyrum tartaricum.
Selain dibuat soba, tepung buckwheat dapat dibuat berbagai produk dan jenis mi lain di berbagai negara. Contohnya udon, ramen, guksu (mi Korea), polenta, kue, panekuk, pasta, roti, muffin, dan masih banyak lagi. Biasanya tepung buckwheat yang ditambahkan ke adonan soba 80% dan 20% tepung terigu. Kalau menggunakan 100% tepung buckwheat akan cenderung lebih rapuh.
Kandungan gizi dan manfaat buckwheat noodle (soba)
Dalam 57 gram soba dengan 100% tepung buckwheat mengandung 8 gram protein, 42 gram karbohidrat, 3 gram serat, 18% tiamin dari RDI (Recommended Dietary Intake), niasin 9%, zat besi 9%, magnesium 14%, tembaga 7%, mangan 37%, flavonoid, polifenol, inositol dan asam organik.
Mi soba merupakan salah satu makanan yang sehat dan dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Apalagi mengkonsumsi mi soba yang asli dengan 100% tepung buckwheat. Sebab mi soba 100% buckwheat bebas gluten, sehingga bermanfaat bagi orang yang sensitif terhadap gluten dan penderita penyakit celiac.
Selain itu, gandum bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah, kesehatan jantung, peradangan dan mencegah kanker. Manfaat ini kemungkinan karena kandungan serat hingga senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Pertimbangan makan buckwheat noodle
Kandungan proteinnya yang cukup tinggi membuat buckwheat noodle menjadi sumber alergen bagi beberapa orang. Bahkan, di Jepang dan Korea biji buckwheat menjadi salah satu penyebab alergi yang paling banyak dialami, karena memang buckwheat sangat umum dikonsumsi di dua negara tersebut.

Bukan hanya dikonsumsi saja, buckwheat di tempat kerja juga dapat menyebabkan alergi hanya karena terpapar. Jika terpapar berulang dapat menyebabkan reaksi alergi yang cukup serius. Reaksi alergi termasuk hidung berair, asma, gatal, bengkak, ruam kulit, penurunan tekanan darah, dan syok anafilaksis (kesulitan bernapas).
Sebagai langkah pencegahan, hindari paparan dan konsumsi produk buckwheat untuk seseorang yang sedang hamil dan menyusui. Konsumsi mi soba ini juga sebaiknya dihindari jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap buckwheat dan latex, dan kamu juga perlu berahati-hati untuk mengonsumsi soba jika memiliki alergi terhadap makanan lain.
Nah, itulah Sahabat Sehat tentang buckwheat noodle yang mungkin saja dapat menyebabkan alergi pada orang yang sensitif terhadap jenis protein tertentu. Jika kamu tidak memiliki alergi dan aman saja saat mengkonsumsi soba, maka jangan takut untuk mengkonsumsinya.