Bulimia Nervosa vs Binge Eating

Sahabat sehat, apakah kamu sering mendengar orang-orang yang mengalami gangguan makan? Nyatanya banyak loh terjadi di sekitar, terutama pada remaja perempuan. Salah satunya yang sering terjadi adalah bulimia nervosa dan binge eating. Nah bedanya apa ya?Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Bulimia Nervosa vs Binge Eating

Gangguan makan ini sama-sama terjadi pada seseorang yang mengakibatkan makan dalam jumlah besar dan cepat dan setelah itu merasa malu dan merasa bersalah. Namun ada bedanya nih sahabat sehat! Bulimia nervosa dikenal sebagai “lapar seperti sapi jantan” yang berasal dari bahasa Yunani. Penderita gangguan ini mengalami gangguan makan berupa melakukan tindakan dengan memaksa untuk memuntahkan makanan yang telah ia makan.

bulimia nervousa
Foto: Freepik.com

Sedangkan pada kasus binge eating disorder (BED) penderita mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak tanpa bisa dikontrol untuk berhenti makan dan minum. Setelah makan, mereka tidak melakukan apapun seperti memuntahkan, olahraga dan diet ekstrem. Oleh karena itu, penderita BED sering mengalami obesitas dan masalah kenaikan berat badan.

Gejala dan Penyebab

Seseorang yang mengalami bulimia nervosa biasanya mengalami stress dalam tubuhnya, sehingga makan secara berlebihan dan cepat. Kemudian, seseorang yang mengalaminya akam merasa jijik dan tidak nyaman terhadap perutnya setelah makan. Penderita bisa melakukan cara ekstrem, seperti memasukkan jari-jari ke dalam tenggorakan hingga tersedak, menggunakan obat pencahar, berpuasa, melakukan olahraga dan diet yang berlebihan agar tidak mengalami kenaikan berat badan.

binge eating
Foto: Freepik.com

Binge eating terjadi biasanya pada seseorang yang stress akibat masalah yang terus-menerus terjadi dan tidak selesai. Bisa juga terjadi akibat sering melakukan diet sangat ketat. Seseorang tersebut melampiaskan emosinya terhadap makanan. Gejalanya antara lain makan dengan jumlah besar dan cepat tidak terkontrol, selalu makan hingga perut merasa sangat kenyang, suka melakukan penimbunan makanan, sering mengalami perasaan sensitif dan merasa kesal terhadap bentuk tubuh dan fisik yang dimiliki.

Cara Pencegahan Gangguan Makan

Sahabat sehat, gangguan makan terjadi akibat masalah psikologis pada seseorang terutama pada remaja perempuan. Pentingnya pendampingan dan komunikasi yang baik terkait body image (bentuk tubuh) yang baik agar tidak mudah pengaruh dengan kata orang dan media sosial, ajak melakukan diet sehat dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan sesuai kebutuhan, melakukan kontrol emosi dengan melakukan aktivitas positif yang meningkatkan pengembangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri.

Nah sahabat sehat, selain itu jika kamu merasa mengalami gangguan makan tersebut sebaiknya segera lakukan konsultasi kepada psikolog ya!

Referensi

Dhyani Putri dan Novianti Anugrah. 2023. Psikologi Gizi & Kesehatan. Depok : Rajawali Press.

Goutama dan Chris. 2021. Prevalensi dan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya
binge eating disorder pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara angkatan 2014. Tarumanagara Medical Journal
Vol. 3, No. 2, 323-327. https://lintar.untar.ac.id/repository/penelitian/buktipenelitian_10405005_5A140921111336.pdf

Krisnani dkk. 2017. Gangguan Makan Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa pada Remaja. Jurnal Unpad : Vol. 4 No: 3. https://journal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/18618

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.