Diabetalk Highlight: Apa yang Menyebabkan Diabetes?

diabetes

Halo Teman Sehat! Kita masih bahas diabetes, alias Diabetes Mellitus (DM), alias kencing manis nih, penyakit yang makin banyak penderitanya di Indonesia.

Sebelum bahas faktor penyebab diabetes, taukah kamu apa yang terjadi dalam tubuh kamu setelah kamu makan?

Jadi, setelah makan, kadar gula darah akan meningkat. Untuk menormalkan kadar gula darah, tubuh kita memproduksi hormon yang bernama insulin untuk membawa gula dalam darah yang tadi meningkat ke dalam sel untuk disimpan sebagai cadangan energi, sehingga gula darah akan menurun kadarnya secara bertahap.

Nah, begitulah mekanisme tubuh normal kita. Lalu gimana dengan penderita Diabetes Mellitus?

Pada penderita DM, hormon insulin yang seharusnya bekerja seperti tadi, menjadi ngga sensitif atau kurang peka sama kenaikan kadar gula darah kita. Bisa juga insulin menjadi resisten atau kebal, sehingga insulin ngga bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal buat membawa gula ke sel sebagai energi cadangan. Intinya, insulin ngga bisa menjalankan tugasnya, sehingga gula darah tetap tinggi melebihi standar normal. Nah, inilah yang disebut sebagai diabetes.

Kenapa bisa begini? Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya DM:

1. Kegemukan dan kurangnya aktivitas fisik, alias ‘mager’

cara-mengecilkan-perut-buncit

Gemuk dan mager berkaitan erat dengan resistensi insulin. Kurangnya aktivitas fisik alias mager akan menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh meningkat. Saat lemak meningkat, sel lemak akan menghasilkan adipokin yang menurunkan sensitivitas insulin, fungsi dan kelangsungan hidup sel beta pankreas yang menghasilkan insulin. Makanya, ayo olahraga dan hindari kegemukan!

2. Riwayat keluarga

Anak dari ayah dan ibu yang menderita DM berisiko 80% utk mengalami DM. Jika salah satu orang tua mengalami DM, anak 40% berisiko mengalami DM. Peningkatan risiko tidak hanya karena faktor genetik, tetapi juga faktor gaya hidup yang memicu munculnya DM.

3. Usia

Risiko Kejadian DM meningkat seiring peningkatan usia terutama diatas 40 tahun. Hal ini disebabkan oleh penurunan aktivitas, menurunnya massa otot, dan peningkatan berat badan. Tetapi, saat ini DM juga mulai sering ditemuka pada usia 30 an bahkan lebih muda. Kok bisa?

Mekanisme yang berkaitan dengan semakin mudanya kejadian DM adalah adanya miss-match. Miss-match terjadi pada orang yang memiliki riwayat kekurangan gizi pada fase janin.

4. Merokok

smoking

Studi menunjukkan bahwa perokok aktif maupun mantan perokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita DM tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Terdapat beberapa mekanisme yang mungkin menyebabkan hal ini:

  • rokok menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang dalam jangka panjang dapat menurunkan sensitivitas insulin
  • perokok cenderung mengalami obesitas sentral alias berperut buncit yang berkaitan erat dengan resistensi insulin
  • nikotin yang terhirup bersama asap rokok akan memicu penghambatan kerja insulin
  • asap rokok juga memicu terjadinya perubahan struktur pembuluh darah sehingga dapat menurunkan sensitivitas insulin akibat menurunnya aliran darah ke jaringan otot
  • asap rokok juga bersifat racun bagi pankreas yang bisa meningkatkan risiko kanker pankreas

Gimana, kamu masih berani buat coba rokok?

5. Asupan

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, tinggi lemak jenuh, tinggi gula, serta rendah serat merupakan faktor risiko terjadinya DM tipe 2.

Konsumsi makanan tinggi gula terutama gula sederhana, yaitu gula pasir atau makanan dan minuman manis, akan meningkatkan risiko resistensi insulin.

Saat makanan yang tinggi gula sederhana dikonsumsi, maka dengan segera akan meningkatkan kadar gula darah. Kondisi ini akan direspon dengan dihasilkannya insulin dalam jumlah besar untuk menurunkan kadar gula darah dengan jalan menangkap glukosa lalu memasukkannya ke dalam sel. Semakin sering mengonsumsi makanan tinggi gula, maka tubuh akan semakin sering menghasilkan insulin dalam jumlah besar. Kondisi ini akan memicu terjadinya resistensi insulin karena sel terlalu jenuh dengan insulin.

6. Ras/etnis dan genetik

Hasil studi memperlihatkan bahwa kejadian DM lebih banyan ditemukan pada etnis tertentu yaitu Asia, Afrika dan Native American.

Taukah kamu kalau orang Asia sangat rentan dengan penyakit ini?

Penelitian menunjukkan bahwa 60% penderita DM di dunia berasal dari Asia.

Kok bisa?

Ada perbedaan unik antara tubuh Asia dengan benua lain, misalnya Eropa. Dengan berat badan yang sama, orang Asia memiliki persen lemak tubuh yang sama dibandingkan dengan Eropa. Ternyata, memang sudah dibuktikan bahwa sejak lahir, bayi Asia memiliki lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi Eropa.

Selain itu, orang Asia juga puya kebiasaan mengonsumsi nasi putih sebagai makanan pokoknya. Banyak penelitian yang telah menghubungkan konsumsi nasi dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2.

Penyebab lainnya, orang Asia memiliki kebiasaan mager yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Eropa.

Kamu masih kurang yakin kalau Diabetes Mellitus itu sangat berbahaya buat hidup kamu? Atau penasaran apa aja sih yang bisa terjadi kalau seseorang mengalami kencing manis? Nantikan artikel selanjutnya ya! (agt&don)

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.