Fiksi, Cerita Imajinasi untuk Pengembangan Diri

manfaat membaca fiksi

Sahabat Sehat, membaca buku dianggap sebagai salah satu aktivitas yang mampu mengembangkan skill. Namun, umumnya banyak individu percaya bahwa membaca buku non-fiksi lebih baik dibanding fiksi. Tak jarang asumsi bahwa fiksi itu pelarian dan membuang waktu. Benarkah demikian ?

Apa itu Fiksi?

Fiksi didefinisikan sebagai literatur berbentuk prosa, utamanya cerita pendek dan novel yang mendeskripsikan kejadian dan orang. Suatu karya yang dibuat dengan memanfaatkan daya imajinasi dan kreativitas penulisnya. Seperti yang kamu tahu, praktik penggunaan buku, puisi dan literatur tertulis sering digunakan sebagai terapi untuk meningkatkan kesehatan mental manusia. Fiksi dipercaya memiliki kekuatan dan jalan unik untuk mengenal orang lain dan lingkungan, meningkatkan kreativitas dan melatih performa otak. 

Manfaat Membaca Cerita Fiksi 

Beberapa penelitian menunjukkan manfaat membaca buku fiksi. Utamanya dalam meningkatkan kemampuan kognitif sosial, teori pemikiran, dan kemampuan berpikir kritis. Kenyataannya, membaca fiksi justru memiliki manfaat lebih penting dibanding non-fiksi. Membaca non-fiksi memberikan informasi faktual penting, tetapi sangat sedikit memberi manfaat dalam meningkatkan intelejensi emosional. Beberapa manfaat membaca fiksi diantaranya.

Meningkatkan kreativitas dan kemampuan menilai

Berdasarkan riset yang dilakukan University of Toronto, pembaca literatur fiksi memiliki pemikiran lebih kreatif dan open-minded dibanding pembaca non-fiksi. Studi yang diterbitkan dalam Creativity Research Journal menyatakan bahwa pembaca fiksi butuh lebih sedikit cognitive closure dibanding pembaca non-fiksi. Lebih jauh, disebutkan bahwa membaca literatur fiksi memicu prosedur pemrosesan informasi lebih baik, termasuk segi kreativitas. 

Fiksi meningkatkan kemampuan imajinasi

Studi pada “Efek Jangka Pendek dan Panjang Novel pada Konektivitas Novel pada Otak” menunjukkan bahwa membaca novel fiksi meningkatkan fungsi otak dan konektivitasnya. Membantu pembaca untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memperluas imajinasi.

Fiksi membangun empati

Berbagai studi menunjukkan bahwa mengimajinasikan suatu cerita mengaktifkan bagian otak yang bertanggungjawab memahami orang lain dan melihat dunia dengan perspektif baru. Sebagai contoh, studi pada pengaruh fiksi dalam mengubah sikap terhadap grup bestigma setelah membaca Harry Potter. Partisipan menunjukkan empati lebih tinggi terhadap pengungsi, imigran dan kelompok minoritas sosial lainnya setelah akhir studi. 

kenali ragam manfaat membaca
Foto: Pixabay.com

Manajemen stress

Kapasitas otak manusia tidak bisa bekerja 24/7 non-stop. Periode untuk relaksasi guna mengistirahatkan kemampuan kognitif dan meningkatkan fungsi otak sangat dibutuhkan. Membaca fiksi memberi manfaat positif sama halnya dengan meditasi. Fiksi menawarkan kondisi yang tenang dan rileks. Pembaca fiksi reguler umumnya memiliki pola tidur yang lebih baik, tingkat stress rendah, percaya diri yang tinggi dan depresi yang rendah dibanding bukan pembaca. 

Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan stimulasi realita

Membaca fiksi membantu meningkatkan kemampuan sosial dan toleransi serta pemahaman sekitar. Pembaca fiksi berpeluang besar untuk meningkatkan skill sosial dibanding pembaca non-fiksi. Hal ini dikaitkan dengan membaca fiksi yang meningkatkan fokus dan familiar dengan berbagai macam skenario, moods, perasaan dan konflik. Sehingga orang menjadi lebih fokus dalam pembicaraan dan memformulasikan resolusi konflik. Fiksi dapat menjadi stimulator dari keadaan yang terjadi di dunia. 

Meningkatkan kemampuan bahasa

Pembaca memiliki kemampuan mempelajari dan menguasai bahasa lebih baik dibanding non-pembaca. Fiksi menggunakan range kata lebih luas sehingga membuat orang belajar berbagai kata baru. 

Sahabat Sehat, melihat berbagai manfaatnya beruntunglah kamu jika menjadi pembaca fiksi.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi
Berns, G., Blaine, K., Prietula, M.J., Pye, M.J. 2013.0Short- and Long-Term Effects of a Novel on Connectivity in the Brain. Brain Connect. Dec 1; 3(6): 590–600.doi: 10.1089/brain.2013.0166. PMCID: PMC3868356. PMID: 23988110.

Capozza, D., Giovanni, D., Trifiletti, E. 2014.The greatest magic of Harry Potter: Reducing prejudice. Journal of Applied Social Psychology.

Djikic, M., Oatley, K., & Moldoveanu, M. C. 2013. Opening the closed mind: The effect of exposure to literature on the need for closure. Creativity Research Journal, 25(2), 149-154. https://doi.org/10.1080/10400419.2013.783735.

Haden, J. 2015. 9 Ways Reading Fabrication Can Make You Happier and More Creative. https://www.inc.com/jeff-haden/9-ways-reading-fiction-can-make-you-happier-and-more-creative.html. Diakses 14 Mei 2022.

Harvardbiz. 2020. The case for reading fiction. https://hbr.org/2020/03/the-case-for-reading-fiction. Diakses 14 Mei 2022.us

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.