Halo Sahabat Sehat! Gula memang biasa dihinggapi oleh semut, tapi kalau ‘gula semut’ itu apa ya? Ingin tahu bagaimana bentuk dan perbedaan gula ini dibandingkan dengan gula pasir? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Mengenal gula semut
Gula semut merupakan gula palma (gula merah/aren) yang telah dilebur dengan penambahan air pada konsentrasi tertentu. Gula jenis ini sudah banyak diproduksi di beberapa wilayah Indonesia, terutama wilayah yang banyak ditumbuhi pohon aren. Penamaan gula semut sendiri, berasar dari bentuk dan warnanya mirip dengan sarang semut yang menyerupai gumpalan pasir coklat.
Proses pengolahannya ngga jauh berbeda dari pengolahan gula aren cetak, yaitu melalui tahap pemanasan nira hingga menjadi kental. Jika pengolahan gula cetak, setelah diperoleh nira kental, wajan diangkat dari tungku dan dilakukan pencetakan, sedangkan pada pengolahan gula semut setelah diperoleh nira kental dilanjutkan dengan pendinginan dan pengkristalan. Pengkristalan dilakukan dengan cara pengadukan secara perlahan. Semakin lama, pengadukan dilakukan semakin cepat hingga terbentuk serbuk gula.
Pemanfaatan gula semut
Gula yang juga dikenal sebagai plam sugar ini memiliki ukuran partikel kecil berbentuk bubuk dengan aroma khas dan warna kuning kecoklatan. Bentuk bubuk inilah yang membuat gula ini memiliki keunggulan dibandingkan gula aren atau gula merah. Selain lebih mudah larut sehingga praktis dalam penyajian, juga mudah dikemas dan memiliki masa simpan yang lebih lama karena kandungan air yang lebih sedikit. Nira aren yang menjadi bahan utama pembuatan gula semut juga merupakan pemanis dengan jumlah energi lebih rendah dibandingkan nira tebu yang digunakan saat membuat gula pasir.
Jenis gula ini biasa digunakan sebagai pengganti gula pasir sebagai pemanis pada minuman, masakan, pembuatan kue, dan lainnya. Masa simpannya yang cukup panjang juga membuat gula semut ngga membutuhkan tambahan pengawet. Banyak juga loh restoran maupun hotel mewah yang lebih suka menggunakan gula semut daripada gula pasir di menunya.
Tapi, bisa dikatakan proses untuk membuat gula semut ini cukup sulit, sehingga biasnya dijual dengan harga lebih tinggi dari gula lainnya. Jadi, bagaimana Sahabat Sehat, apakah kamu tertarik mengganti konsumsi gula pasir ke gula semut?
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP