Kata “silahturahmi” melekat sangat erat dengan momen Lebaran. Silahturahmi sendiri merupakan istilah yang merujuk pada menyambung kembali hubungan antar individu, salah satunya dengan mengunjungi rumah sanak saudara. Silahturahmi juga sering dianggap sebagai nilai sosial dan etika yang penting dalam masyarakat Indonesia, karena menjaga hubungan baik dengan orang lain dianggap sebagai suatu keutamaan yang dihargai secara luas.
Sahabat Sehat pernah mendengar kalimat “menjalin silahturahmi bisa memperpanjang umur”, tidak? Apakah ada pengaruhnya menjalin silahturahmi dengan memperpanjang umur? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Silahturahmi menghilangkan Rasa Kesepian
Berbicara tentang silahturahmi, berarti berbicara tentang hubungan dua orang atau lebih. Sebaliknya, minimnya hubungan dengan orang lain menjadi cikal bakal terciptanya rasa kesepian. Para peneliti di University of California, San Francisco, menemukan bahwa kesepian dapat menyebabkan penurunan fungsi dan kematian dini pada orang tua. Penelitian ini menegaskan bahwa kesepian memainkan peran penting dalam menurunkan kualitas hidup pada lansia, serta dapat menyebabkan depresi, masalah kognitif, dan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit arteri koroner.
Studi lain dari Brigham Young University menunjukkan bahwa ikatan sosial yang kuat dapat membantu memperpanjang usia. Orang yang memiliki banyak teman dekat dan keluarga cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang hidup sendirian. Hasil serupa juga ditemukan dalam laporan dari English Longitudinal Study of Ageing (ELSA) di University College, London (UCL), yang menyatakan bahwa orang dewasa di atas 50 tahun yang merasa puas dengan kehidupan mereka lebih mungkin untuk hidup lebih lama.
Silahturahmi Salah Satu Media Berbuat Baik
Silahturahmi bisa dikatakan sebagai media bagi diri untuk berbuat baik. Sudah lama tidak menjalin kontak, kemudian menyambung tali silahturahmi kembali banyak kebaikan yang tercipta dari sini. Misal Sahabat Sehat bertamu sambil membawa makanan atau barang lainnya, bahkan memberikan dukungan emosional berupa nasihat saja pun ini dihitung sebuah kebaikan.

Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian berjudul Providing Social Support May Be More Beneficial Than Receiving It: Results From a Prospective Study of Mortality yang menyatakan bahwa angka kematian berkurang secara signifikan untuk individu yang melaporkan memberikan dukungan instrumental kepada teman, kerabat, dan tetangga, dan individu yang melaporkan memberikan dukungan emosional kepada pasangan mereka.
Jadi Sahabat Sehat, silahturahmi dapat memberi manfaat kesehatan, baik bagi yang bertamu maupun menjamu. Mari jadikan momen Lebaran ini sebagai titik untuk memperbanyak menyambung tali silahturahmi, terutama dengan orang terdekat.