Kenali Faktor Risiko Kanker Payudara

Sahabat Sehat, memiliki perhatian lebih terhadap kesehatan diri sendiri adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap individu. Berdasarkan survei WHO, 8-9 persen perempuan di dunia mengalami kanker payudara. Hal ini menjadikan kanker payudara sebagai salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh perempuan.

Berdasarkan data dari Globocan tahun 2020, bahwa jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus dari total 396.914 kasus baru kanker. Sedangkan jumlah kematian mencapai 22 ribu kasus. Jumlah yang bisa dibilang cukup tinggi.

risiko kanker payudara
Foto: Pexels.com

Sahabat Sehat, sebanyak 43% kematian yang diakibatkan kanker bisa diatasi dengan cara melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker. Di bawah ini merupakan faktor risiko penyebab kanker payudara, yuk simak penjelasannya.

Umur

Berdasarkan beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan umur dengan kanker payudara. Perempuan dengan umur di atas 50 tahun lebih berisiko mengalami kanker payudara dibandingkan perempuan yang berumur di bawah 50 tahun.

Data dari National Cancer Institute menunjukkan bahwa selama rentang tahun 2013-2017, penderita kanker payudara rata-rata berumur 62 tahun. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya umur perempuan, maka jumlah eksposur diterima juga akan semakin tinggi. Selain itu dari aspek fisiologi, terjadi penurunan fungsi organ dan menurunnya kekebalan tubuh.

Kegemukan

Terdapat peningkatan risiko terkena kanker payudara bagi perempuan dengan body mass index (BMI) melebihi normal atau melebihi 18,5-25. Hal ini dikarenakan, pada perempuan yang memiliki BMI besar, terjadi peningkatan sistesis estrogen pada timbunan lemak yang memiliki pengaruh terhadap proses proliferasi jaringan payudara.

faktor risiko kanker payudara
Foto: Pexels.com

Riwayat Keluarga

Hasil penelitian yang diunggah dalam Jurnal Health Quality tahun 2012, menyatakan bahwa perempuan yang ngga memiliki riwayat keluarga penderita kanker payudara berisiko 6,44 kali lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara. Dalam keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara, berisiko anak perempuannya kemungkinan mengalami kanker payudara sebanyak 30%. Hal ini dikarenakan terdapat gen BRCA dalam DNA yang berperan untuk mengontrol pertumbuhan sel.

Pada kondisi tertentu dapat bermutasi menjadi BRCA1 dan BRCA2, sehingga fungsi pengontol pertumbuhan sel hilang dan menjadikan sel tidak terkendali pertumbuhannya atau timbulnya kanker. Pada perempuan yang memiliki gen mutase warisan inilah yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Riwayat Menyusui

Perempuan yang ngga menyusui, memiliki risiko terkena kanker payudara lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang menyusui. Hal ini dikarenakan menyusui akan mengeluarkan hormon prolaktin.

Hormon prolaktin ini di dalam tubuh mampu menekan paparan hormon estrogen dalam jumlah banyak dan waktu yang lama yang menjadi pemicu kanker payudara. Kadar hormon estrogen dan progesteron yang turun selama menyusui akan mengurangi pengaruh hormon tesebut dalam proses proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara yang memicu adanya kanker payudara.

Nah, Sahabat Sehat itulah beberapa faktor risiko terjadinya kanker payudara. Memang ngga bisa dipungkiri perempuan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penyakit ini. Kamu juga bisa kenali tanda dan gejala kanker payudara sejak dini, loh!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/#:~:text=Kanker%20payudara%20menempati%20urutan%20pertama,kasus%20baru%20kanker%20di%20Indonesia.

Balasubramaniam, S.M., Rotti, S.B., & Vivekanandam, S. 2013. Risk factors of female breast carcinoma: A case control study at Puducherry. Indian J Cancer. 50(1):65-70.

Rianti, Emy, Gusti Ayu Tirtawati, Henny Novita. 2012.  Faktor yang Berhubungan dengan risiko kanker payudara. Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 1

Tjindarbumi, D. 2002. Deteksi dini Kanker Payudara dan Penanggulangannya, dalam Muchlis Ramli H, Deteksi Dini Kanker. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.