Kenali Peran Probiotik dan Mikrobiota Usus dalam 6th ISON

Pada 13 November lalu, telah dilaksanakan The 6th International Seminar on Nutrition (6th ISON) yang bertemakan The Role of Probiotics & Microbiome in Period Where Various Disease Could Occur. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Nutrition Expo yang diadakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Bermodalkan narasumber ahli dibidang gizi dan kesehatan, kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini siap untuk membuka wawasan Sahabat Sehat terkait probiotik dan mikrobiota usus beserta peran dan potensinya. Berikut ini rangkaian singkat mengenai keseruan dari 6th ISON!

6th ISON
Foto: linisehat

Probiotik dan Mikrobiota Usus

Mungkin Sahabat Sehat sudah sering mendengar istilah probiotik dan mikrobiota usus. Pada kesempatan ini, Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah, Sp-PD-KGEH, FACG, FASGE, menyampaikan bagaimana keberadaan probiotik dan mikrobiota usus mulai dari awal penemuannya, perannya saat ini, hingga bagaimana potensinya di masa mendatang. “Sejak dahulu, manusia sudah banyak mencoba menyembuhkan makanan untuk menyembuhkan suatu penyakit” jelas Prof. Murdani.

Seperti Suku Bedouin di Jazirah Arab yang mencoba mengonsumsi punuk unta sebagai treatment ketika mengalami disentri. Sedangkan pada abad ke 4 di Tiongkok, “Yellow soup” yang terbuat dari feses manusia seringkali digunakan untuk mengatasi keracunan makanan yang parah dan diare.

Penemuan olahan pangan fermentasi juga sudah mulai dikembangkan sejak tahun 700o SM.  Hingga kini kamu tentunya sudah banyak menemukan berbagai macam produk hasil fermentasi di pasaran. Belakangan ini, informasi  terkait probiotik dan pemanfaatnanya juga masih terus dikembangkan.

Secara alami, manusia memiliki 10-100 triliun mikrobiota di tubuhnya dengan ribuan spesies yang berbeda. Keberadaan mikrobiota ini ternyata punya peran yang penting loh, terhadap fisiologis tubuh! Jumlah sel mikroba beserta materi genetiknya (mikrobioma) yang ngga seimbang di dalam tubuh bisa berpengaruh terhadap timbulnya penyakit dan inflamasi. Oleh karena itu, Prof Murdani juga menyampaikan kalau probiotik dan mikrobioma ini punya potensi yang besar untuk menyembuhkan penyakit di masa mendatang.

6th ISON
Foto: linisehat

Peran Probiotik dan Mikrobiota Usus

Keberadaan probiotik dan mikrobiota usus juga memiliki potensi yang besar dalam mengatasi permasalahan gizi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mikrobiota usus berperan penting dalam kondisi kesehatan manusia termasuk dalam penyerapan zat gizi. Dr. Rina Agustina, MSc, PhD, menyampaikan bahwa pemberian probiotik bisa memberikan pengaruh terhadap kondisi defiensi zat besi. Ini dikarenakan pemberian probiotik dalam jumlah tepat mampu mengoptimalkan kondisi mikrobiota usus yang membantu dalam penyerapan zat besi.

Bukan hanya itu, mikrobiota usus juga berpengaruh terhadap pembentukan imun seseorang, loh! Hal ini disampaikan oleh Prof. Patricia Lynne Conway, BSc, MSc, PhD. bahwa mikrobiota usus berperan dalam proses aktivasi sistem imun dalam tubuh dalam mengatasi adanya infeksi dari luar.

Tapi, ternyata ngga semua hasil fermentasi itu bisa diklaim mengandung probiotik, loh! Yusra Egayati, S.Si, Apt, MP selaku Koordinator Kelompok Substansi Standardisasi Pangan Tertentu BPOM, menyampaikan bahwa untuk bisa disebut sebagai probiotik, produk perlu memenuhi beberapa kriteria. Diantaranya, aman untuk dikonsumsi, mengandung mikroba (bakteri atau fungi) dengan jumlah tertentu sehingga mampu memberi manfaat bagi kesehatan, serta telah dibuktikan melalui uji klinis dengan hasil yang valid dan konsisten.

Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa di ISON selanjutnya, Sahabat Sehat!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.