Teman Sehat, tau ngga? Ternyata memperhatikan asupan zat gizi penderita autisme menjadi hal yang sangat penting, loh! Hal ini dikarenakan, jika penderitanya kurang tepat saat mengonsumsi makanan, maka akan memperparah keadaanya. Lalu gimana ya, caranya agar kamu ngga salah memberikan makanan untuk penderita autisme? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Pahami kondisi autisme
Autis merupakan suatu ganguan perkembangan pada anak yang meliputi aspek interaksi sosial, komunikasi, perilaku, ganguan sensorik dan motorik. Gejala ini mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Kondisi ini menyebabkan penderitanya ngga mampu untuk berkomunikasi maupun mengekspresikan keinginannya, sehingga perilaku dan interaksinya dengan orang lain terganggu.
Selain itu, metabolisme para penderitanya juga sedikit berbeda dengan orang pada umumnya, terutama pada sistem pencernaan. Pada penderita autisme, sistem pencernaannya bisa melakukan penyerapan berlebihan terhadap beberapa jenis makanan, seperti makanan dengan bahan dasar gluten.
Apa sih, gluten?
Gluten merupakan salah satu jenis protein yang ngga bisa larut di dalam air. Biasanya, makanan yang mengandung zat gizi gluten berasal dari gandum, seperti mie dan roti. Selain gandum, makanan yang berasal dari barley, rye, dan oats (sejenis gandum) juga mengandung zat gizi gluten. Penderita autis juga harus dihindarikan makanan yang mengandung ragi, zat pengawet, zat pewarna makanan dan zat penambah rasa makanan.
Kenapa sih, harus menghindari gluten?
Yap, salah satu penelitian yang dilakukan di Bandung pada tahun 2012, menyimpulkan bahwa penderita autisme yang melakukan diet gluten memiliki perilaku yang lebih tenang, emosi lebih stabil dan konsentrasi belajarnya lebih fokus. Hal ini dikarenakan, pada keadaan normal gluten akan diubah menjadi turunan protein (peptida). Peptida hanya akan diserap sedikit oleh sistem pencernaan dan sebagian besar dibuang melalui fases. Tapi berbeda pada penderita autisme, gluten yang dikonsumsi akan diserap seluruh sistem pencernaannya.
Peptida yang terserap secara berebihan, akan menyebakan zat ini masuk ke dalam aliran darah yang akan menuju ke otak. Peptida yang menuju ke otak akan berubah fungsi seperti morfin atau zat yang bisa memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menimbulkan ganguan perilaku. Oleh karena itu, penderita autis harus menghindari konsumsi makanan yang mengandung gluten.
Nah, meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa autisme disebabkan oleh masalah yang ada pada otak. Tapi faktanya, makanan tertentu juga bisa menjadi faktor yang memperparah keadaannya, loh! Oleh karena itu, pastikan kamu menghidarkan makanan yang mengandung gluten pada menu makan penderita autisme, ya!
Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP
1 Comment