Bagi sebagian besar mahasiswa akhir, skripsi dirasa menjadi momok menakutkan. Pengerjaan skripsi sangat menyita waktu, pikiran, tenaga, hingga biaya, sehingga banyak mahasiswa akhir yang mengalami stres berlebih. Belum lagi adanya tekanan dari pihak lain seperti orang tua, saudara, teman, dan dosen.
Terkadang sekadar melihat teman yang sudah melangkah lebih jauh saja, bisa membuat down. Merasa bahwa diri ini sudah terlambat. Memang masa skripsian ini masa yang sangat menantang. Semua aspek diri diuji, salah satunya mental. Berikut ini tersaji upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi beban stres saat Sahabat Sehat skripsian. Simak sampai habis, ya!
Menemukan Aktivitas Penghilang Stres
Tiap orang memiliki aktivitas penghilang stresnya masing-masing. Temukan aktivitas yang membuat kamu sangat senang saat melakukannya, seakan terbebas dari beban pikiran. Tugasmu adalah menemukan apa aktivitas tersebut. Ada yang memilih untuk berolahraga di ruang terbuka, memancing, menonton film di bioskop dan sebagainya. Hal ini hanya dirimu yang tahu.
Berinteraksi dengan Teman Seperjuangan
Terkadang problem yang semakin membuat stres adalah karena kamu merasa sendiri. Merasa bahwa kamu yang berada di posisi paling akhir. Nah, dengan berinteraksi dengan teman seperjuangan, Sahabat Sehat jadi tahu bahwa kamu ternyata ngga sendirian banget, kok!
Beberapa teman lainnya mungkin sudah beberapa langkah di depan, tapi itu adalah hal yang wajar. Dengan berinteraksi, kamu dapat mencurahkan keluh kesah mengenai hal yang menjadi beban pikiran. Kamu bisa saling memberi dan mendapat dukungan sosial dari teman-teman.
Ingat Kapasitas
Mindset sebagian orang menganggap skripsian adalah ajang perlombaan. Dalam artian para mahasiswa ingin menjadi yang paling segera menuntaskan, sehingga terkadang lupa terhadap kapasitas diri. Jika terlalu di-push terus-terusan, kamu bisa lupa bahwa tubuh juga perlu istirahat.
Istirahat yang cukup perlu menjadi komitmen para mahasiswa akhir. Sebab, dipaksakan hingga jatuh sakit, malah akan memakan waktu lebih lama lagi untuk berproses dalam skripsian.
Hubungi Profesional Jika Diperlukan
Pada akhirnya, jika kamu tidak bisa menghadapi beban saat skripsian, disarankan untuk segera meminta bantuan kepada psikolog. Kesehatan mental yang terganggu akan menjadi penghambat tidak produktif saat skripsian.
Sahabat Sehat, mahasiswa yang didominasi dengan Gen Z ini sering kali kesulitan dalam mengelola stres saat skripsian. Seseorang yang paling tahu, ya diri sendiri. Jadi temukan hal yang mudah membuat kamu stres dan temukan hal yang mudah membuat kamu menghilangkan stres. Mintalah bantuan kepada psikolog untuk menjembatani kamu supaya lebih mengenal dirimu sehingga dapat tetap produktif dalam skripsian