Mengenal Tuli Sensorineural: Gangguan Paparan Kebisingan

Hai, Sahabat Sehat! Sering merasa terganggu ngga dengan bunyi-bunyian di jalan? Seperti mesin kendaraan yang nyaring, bunyi alat di bengkel las, apalagi lingkungan rumahnya yang dekat dengan rel kereta atau bandara. Pasti kebisingan sudah biasa terdengar. kamu perlu hati-hati nih, ternyata sering terpapar kebisingan bisa berakibat pada gangguan pendengaran loh! Yuk, simak informasi berikut ini!

Macam Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran merupakan ketidakmampuan mendengarkan suara pada salah satu telinga atau keduanya baik secara parsial (sebagian) maupun total. Gangguan pendengaran bisa diklasifikasikan menjadi 3 jenis. Pertama, tuli konduktif yang mengalami gangguan pada telingan bagian luar dan tengah yang mengakibatkan gelombang suara ngga bisa dijangkau. Penderita bisanya kesulitan mendengarkan suara rendah atau bisikan pada jarak 5 meter.

mengenal tuli sensorineural
Foto: Pixabay.com

Kedua, tuli sensorineural terjadi akibat adanya masalah fungsi syaraf pendengaran. Penyebabnya terpapar kebisingan yang terus menerus antara 8-10 tahun. Ketiga, tuli campuran yang merupakan gabungan antara tuli konduktif dan sensorineural. Nah, yuk cari tahu lebih dalam tentang jenis tuli yang kedua, tuli sensorineural!

Sumber Bisingnya dari Mana Saja sih?

Seperti yang banyak terjadi di Indonesia, wilayah pinggiran lintasan kereta api sering kali didirikan bangunan oleh penduduk terutama di daerah perkotaan. Alasannya, ya karena kebutuhan tempat tinggal yang semakin tinggi ngga diimbangi oleh lahan kosong yang tersedia. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan, pengukuran kebisingan di beberapa wilayah pinggir rel kereta seperti Manggarai (Bekasi), Jalan Ambengan (Surabaya), dan Jalan Ngagel Rejo (Surabaya) diketahui semuanya diatas baku tingkat kebisingan yaitu 55 dBA. Selain pinggiran rel kereta, ruangan kapal feri juga masih banyak yang memiliki intensitas kebisingannya diatas ambang (>85 dBA).

Faktor Risiko dan Dampak Noise Induced Hearing Loss

Menurut beberapa penelitian, gangguan pendengaran akibat bising bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari intensitas kebisingan, lamanya waktu paparan, jenis kelamin, tingkat usia, area tempat kerja dan penggunaan alat pelindung diri yang kurang baik. Menurut beberapa penelitian seputar hearing loss, faktor internal dalam tubuh juga bisa mempermudah timbulnya gangguan pendengaran, yaitu kadar gula darah, hemoglobin, viskositas darah, kadar kolesterol dan trigliserida.

Gangguan pendengaran bisa mempersulit proses komunikasi. Selain itu, juga bisa menurunkan kemampuan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, serta menempatkan suara dengan cepat dan tepat. Gangguan pendengaran yang diabaikan bisa menurunkan kualitas hidup, membuat orang lebih menutup diri, menimbulkan perasaan seperti ngga diikutsertakan, bahkan bisa berujung gejala depresi.

So, gimana Sahabat Sehat! Jadi sudah tahu dong seputar gangguan pendengaran tuli sensorineural seperti Noise Induced Hearing Loss. Bagi kamu yang memang berada di lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi, kamu bisa menggunakan bahan-bahan penyerap suara dan menanam tanaman peredam kebisingan untuk rumah, atau menggunakan alat pelindung diri (sumbat telinga) ketika bekerja. Tetap semangat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Wardhani DK, Mukono J. 2020. Gangguan tuli sensorineural akibat paparan bising kereta api pada penduduk di sekitar perlintasan rel turirejjo lawang. Jurnal Kesehatan LIngkungan. 12(1):59-68. https%3A%2F%2Fe-journal.unair.ac.id%2FJKL%2Farticle%2Fdownload%2F16275%2F9699&usg=AOvVaw0xtUnF3vsThONy1Ehvg2Bv

Jumali, Sumadi, Andriani S, Subhi M, Suprijanto D, Handayani WD, Chodir A, Noviarmi FSI, Indahwati L. 2013. Prevalensi dan factor risiko tuli akibat bising pada operator mesin kapal feri. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 7(12): 545-550. http://journal.fkm.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/view/328

http://Eryani YM, Wibowo CA, Saftarina F. 2017. Faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran akibat bising. Jurnal Medula. 7(4): 112-117. https%3A%2F%2Fjuke.kedokteran.unila.ac.id%2Findex.php%2Fmedula%2Farticle%2Fdownload%2F1699%2Fpdf&usg=AOvVaw0bpbIp53ACDnbc0EZmiu2q

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.