COVID-19 menjadi gangguan pada kesehatan secara global yang terjadi sudah kurang lebih 3 tahun yang lalu. Pencegahan dilakukan lalu mulai PPKM hingga vaksin dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia. Baru-baru Paxlovid menjadi obat yang diduga efektif untuk mengurangi gejala COVID-19. Lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Obat Paxlovid
Paxlovid adalah obat antivirus oral yang harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis COVID-19 dan dalam waktu 5 hari sejak timbulnya gejala. Paxlovid hanya tersedia untuk pasien dengan resep dokter. Paxlovid berwenang untuk perawatan pasien dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kg dengan diagnosis penyakit akibat infeksi coronavirus ringan hingga sedang dan yang berisiko tinggi berkembang menjadi parah COVID-19, termasuk rawat inap.
Nah, Sahabat Sehat paxlovoid terdiri dari obat nirmatrelvir dan ritonavir yang dikombinasikan. Ritonavir adalah obat yang dapat memperlambat metabolisme nirmatrelvir. Sedangkan nirmatrelver itu sendiri sebagai antivirus yang dapat menghambat enzim yang dibutuhkan virus corona untuk menggandakan diri. Obat Paxlovoid terdiri dari blister berisi dua tablet nirmatrelvir dan ritonavir.
Obat Paxlovid di Indonesia
Indonesia telah mendapatkan obat Paxlovid dari hasil kerja sama dengan pemerintah Amerika dan pemerintah Australia. Saat ini ada 24.096 dosis yang didonasikan untuk Indonesia. Obat tersebut sudah ada di instalasi farmasi pusat Kemenkes dan nantinya akan didistribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Perhatikan ini sebelum konsumsi
Beritahu dokter bila kamu alergi dengan nirmatrelvir atau ritonavir. Juga, infokan mengenai obat-obatan, suplemen, maupun produk herbal lainnya yang sedang dikonsumsi.

Selain itu, jika Sahabat Sehat menderita hipertensi, penyakit ginjal, penyakit liver atau infeksi HIV sebaiknya beritahukan juga hal tersebut ke dokter. Saat mengkonsumsi Paxlovid, penggunaan pil KB atau implan dapat menurunkan keefektifitasannya. Konsultasikan dengan dokter untuk gunakan alat kontrasepsi yang tepat jika perlu menunda kehamilan saat mengonsumsi obat Paxlovid.
Efek samping obat Paxlovid
Efek samping ini terjadi setelah dikonsumsi antara lain sakit kepala, muntah, nyeri otot, dan diare. Ada efek samping yang lebih serius, seperti tidak nafsu makan, penyakit kuning, urin berwarna gelap sebagai gejala gangguan fungsi hati dan hipertensi. Kamu harus segera periksakan ke dokter, bila mengalami alergi maupun gejala efek samping yang lebih serius.
Sahabat Sehat, sekarang kamu sudah tau ada anivirus yang dapat mengobati COVID-19. Meskipun begitu, tetap lakukan vaksinasi sampai dosis yang sudah dianjurkan oleh pemerintah, ya! Bagaimana pun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP