Sahabat Sehat, tahukah kamu bencana di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya? Di antaranya yang paling terbaru, yaitu meletusnya gunung berapi di Sumatera Barat. Ada pula gempa bumi, banjir, tsunami dan lainnya. Kerugian harta benda, trauma dan krisis kesehatan bia terjadi akibat bencana. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan gizi yang tepat saat terjadi bencana.

Permasalahan Gizi yang Terjadi
Sahabat Sahat, permasalahan gizi dan penyakit menular pada korban rentan terjadi akibat bencana. Penyebabnya terjadi karena banyaknya perkumpulan korban dalam satu tempat, sanitasi lingkungan yang buruk, ketersediaan pangan yang tidak memadai dan terjadinya perpindahan penyakit akibat bencana dan pengungsian.
Selain itu, kelompok usia seperti bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan kaum difabel merupakan kelompok rentan mengalami malagizi. Anak yang mengalami kekurangan gizi akibat asupan makanan yang tidak adekuat sesuai kebutuhannya akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan rentan mengalami penyakit infeksi. Selain itu, defisiensi mikronutrien seperti mengalami anemia, defisiensi vitamin A, B dan C juga rentan terjadi pada saat bencana.
Sahabat Sehat, penyakit menular juga rentan terjadi akibat air dan makanan, contohnya seperti masalah diare yang terjadi akibat adanya kontaminasi pada air minum berakibat fatal pada kesehatan korban bencana. Penyakit hepatitis A dan E juga dikaitkan dengan keterbatasan air dan sanitasi lingkungan yang tidak aman. Perlunya penanganan yang tepat dalam menangani berbagai masalah kesehatan yang ada.
Penanganan dan kolaborasi antar berbagai bidang dalam menangani bencana sangat penting dilakukan. Berikut ini penanganan gizi yang tepat saat terjadi bencana.
Tahap Pra Bencana
Tahapan ini merupakan persiapan terutama pada daerah yang rawan mengalami bencana. Pentingnya melakukan koordinasi antar petugas kesehatan dengan pihak manapun yang memiliki logistik dan pihak yang memiliki informasi tentang bencana.
Daerah yang memiliki potensi bencana dilakukan penyedian buffer stok suplementasi gizi, perencenaan penyelenggaraan makanan orang banyak untuk bencana, penyediaan tenaga kesehatan dengan kemampuan konseling pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) dan menyusui pada situasi bencana.

Tahap terjadi Bencana dan Tanggap Darurat
Tahapan ini melakukan pengkajian cepat melalui Rapid Health Assessment (RHA) yang memiliki tujuan untuk menentukan kelompok sasaran gizi, jumlah sasaran gizi yang terdampak bencana dan sebarannya. Selain itu, segera sediakan makanan yang dibutuhkan, melakukan identifikasi kesediaan makanan dan memastikan keamanan keamanan. Makanan yang didistribusikan harus cukup, memiliki kandungan gizi yang seimbang, mudah dimasak dan dicerna, serta bisa dipasok kapan pun.
Penanganan Pasca Bencana
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penting dilakukan sebagai pemantauan dan mengetahui kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan pembinaan gizi tindak lanjut. Kegiatannya meliputi melakukan konseling ASI, PMBA, terkait penyakit, pendampingan terhadap penyelenggaran makanan dalam kondisi darurat serta pengawasan penerimaan bantuan bahan makanan yang ada.
Sahabat Sehat, itulah penanganan gizi yang tepat dalam situasi bencana. Penanganan mulai dari sebelum, saat terjadi dan sesudah bencana sangat penting diperhatikan, loh!