Pengaturan Makanan Lansia, Bagaimana ya?

Hai, Sahabat Sehat. Saat memasuki usia lanjut, banyak sekali perubahan yang terjadi. Mulai dari kondisi fisik, kemampuan sensori, fisiologis tubuh, dan lainnya. Bertambahnya usia, pola makan seseorang harus mencukupi kebutuhan cairan, kalsium, serat, zat besi, protein, asam folat, juga berbagai vitamin.

Semakin tua, aktivitas pun semakin berkurang sehingga makanan sumber energi ngga menjadi fokus utama, namun jenisnya dan jumlahnya tetap diperhatikan. Nah, berikut ini tiga kelompok yang menjadi fokus pengaturan makanan pada lansia. Check it out!

pengaturan makan pada lansia
Foto: Pixabay.com

Sumber Energi

Pada usia lanjut, kebutuhan energi menurun, dan terjadi peningkatan risiko berbagai penyakit kronis akibat berat badan berlebih. Maka dari itu, asupan energi harus sesuai jumlah kebutuhannya. Beras dan olahannnya, roti, mie, atau umbi-umbian seperti ubi dan kentang adalah beberapa contoh sumber energi yang bisa dikonsumsi.

Asupan energi rata-rata bagi lansia laki-laki adalah 2000 kkal/hari, dan perempuan adalah 1600 kkal/hari. Nah, kalau jumlah ini berlebih pada akhirnya akan menyebabkan kegemukan.

Sebagai contoh, jika konsumsi nasi per hari sekitar 3-5 gelas (100 gram), nah jika mengonsumsi roti juga, maka jumlah nasinya perlu dikurangi. Pada lansia, sensitifitas terhadap rasa biasanya sudah berkurang. Nah, hal ini menyebabkan lansia lebih suka mengonsumsi makanan manis dan asin. Kebiasaan ini perlu dibatasi, supaya ngga menjadi risiko timbulnya berbagai penyakit kronis.

Sumber Zat Pembangun

Mulai dari susu dan olahannya, daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan bisa dipilih sebagai sumber zat pembangun. Jenis susu dan daging yang dipilih bisa yang rendah lemak, atau juga yang tinggi kalsium untuk susu. Sebab, makanan dengan kandungan lemak tinggi khususnya, lemak jenuh dapat mengganggu profil lipid darah. Sebagai contoh, dalam sehari susu rendah lemak dan tinggi kalsium bisa diminum 1 gelas/hari, ikan/ayam/daging 2 potong/hari, dan 3-4 potong tempe/tahu.

Protein juga menjadi zat gizi penting yang berpengaruh pada demensia. Penelitian di panti jompo menunjukkan, 8 dari 15 lansia dengan asupan protein yang kurang 7 diantaranya mengalami demensia. Jenis olahan protein yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan mengunyah sang lansia. Jangan sampai malah membuatnya ngga nafsu makan, yang berujung berkurangnya asupan.

warna buah dan sayur untuk lansia
Foto: Pixabay.com

Sumber Zat Pengatur

Terdiri dari sayuran dan buah-buahan. Lebih diutamakan sayur dan buah dengan warna seperti hijau, merah-jingga, kuning-jingga. Contohnya, wortel, tomat, jeruk, dan papaya. Kenapa begitu, memang ada alasannya? Yap, tentu ada dong. Warna dalam sayur dan buah ini menunjukkan kandungan yang berfungsi sebagai antioksidan juga berbagai vitamin. Fungsinya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi dari radikal bebas, dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung.

Berbagai masalah pencernaan juga kerap menyerang lansia. Salah satunya konstipasi (sulit buang air besar). So, butuh sekali asupan serat yang cukup. Serat ini bisa diperoleh dari asupan sayur dan buah yang cukup ya. Usahakan untuk makan sayur 2-3 mangkok/hari, dan buah pun 2-3 porsi/hari.

Makanan menjadi hal yang penting, sebab malnutrisi sering terjadi akibat pengaruh penyakit kronis yang banyak diderita oleh lansia. So, bagi kamu yang tinggal bersama eyang/kakung, nenek/kakek, jangan lupa selalu care terkait makanannya ya!

Perhatikan juga apabila telah menderita suatu penyakit yang membuatnya harus membatasi pangan tertentu. Sebab Enjoy life, itu ketika menghabiskan waktu dengan orang-orang yang peduli akan hal yang kamu sukai. Keep Happy Family!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Amisi MD, Sanggelorang Y, Rahman A. 2020. Korelasi antara asupan energi dan protein dengan indeks massa tubuh penduduk lansia. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehaan. 1(1): 114-121.

Elfariyanti, Rossa A. 2022. Identifikasi kandungan betakaroten pada sayuran berwarna hijau. Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam. 2(1): 10-15.

Alfatihah A, Maysaroh MN, Ningsih S, Hidayati L. 2019. Asupan protein dan kejadian demensia pada lansia di Panti jompo Aisyiyah, sumber, Surakarta. Seminar Nasional Kesehatan UMS.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.