Perhatikan Kandungan Gula pada Susu Anak

Kelebihan gula tidak baik karena menimbulkan serangkaian dampak negatif, termasuk pada anak. Saat ini, kondisi anak kelebihan gula semakin mengkhawatirkan. Banyak anak yang mengonsumsi minuman dan makanan dengan kandungan pemanis yang terbilang tinggi. Susu kemasan yang dianggap hanya mengandung susu murni, ternyata sudah bercampur dengan bahan lainnya, seperti pemanis, sirup, dan perisa.

susu anak
Foto: Freepik.com

Risiko Mengonsumsi Susu yang Kelebihan Gula

Konsumsi gula pada anak harus diperhatikan agar tidak mengalami risiko kesehatan di tengah masa pertumbuhannya. Susu kemasan ada yang berbentuk bubuk dan cair. Susu bubuk lebih bisa disesuaikan untuk tidak menambahkan gula lagi, namun Sahabat Sehat perlu memeriksa kandungan gizi dan komposisinya sebelum membeli. Dibandingkan susu bubuk, beberapa produk susu kemasan berbentuk cair biasanya mengandung gula yang lebih tinggi. Jenis minuman ini umumnya lebih disukai anak karena memiliki rasa yang manis.

Apapun jenis susunya, baik bubuk atau cair, anak berisiko mengalami masalah kesehatan jika minum susu yang mengandung banyak gula tambahan. WHO menyebutkan bahwa asupan gula berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Tak hanya itu, asupan gula yang tinggi juga akan mengganggu nafsu makan anak. Anak menjadi mudah kenyang karena mengonsumsi minuman tinggi gula. Pada akhirnya, akan menolak jenis makanan lain yang juga mengandung zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya.

Risiko kelebihan gula lainnya, yaitu gigi berlubang (karies dentis) yang menyebabkan nyeri hingga kehilangan gigi. Kondisi ini akan berpengaruh pada proses mastikasi (pengunyahan) yang merupakan proses pencernaan pertama. Gigi berlubang juga akan mengganggu aktivitas anak sehari-hari.

kemasan susu
Foto: Freepik.com

Cara Memilih Susu Anak Terbaik

Perhatikanlah label kandungan gizi pada kemasan produk susu, untuk menghindari kelebihan konsumsi gula. Pilihlah produk dengan kandungan susu murni yang tinggi dan minim gula tambahan. Sahabat Sehat juga perlu lebih teliti terkait jenis minuman susu berperisa yang biasanya menyantumkan keterangan susu rasa buah, minuman cokelat campur susu, yoghurt berperisa, dan lainnya.

Kemenkes RI merekomendasikan membatasi asupan gula sampai 5% dari total asupan energi. Jika asupan energi anak usia 1-4 tahun adalah 1.400 kkal, maka gula bebas lainnya adalah 70 kkal yaitu sekitar 4 sdt dalam sehari. Bagi anak usia 7-9 tahun, asupan energinya kira-kira 1.650 kkal, sehingga batas gula yang direkomendasikan adalah 5% yaitu 83 kkal (4,5-5 sdt).

Apa yang dikonsumsi anak ikut menentukan kesehatan tubuh dan kelancaran tumbuh kembangnya. Jangan sampai lengah untuk screening minuman dan makanan anak guna mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Risiko gula berlebih pada anak sangat tinggi, sehingga tidak boleh dianggap sepele.

Referensi

Klikdokter.com. 2021. Hindari Kelebihan Gula, Ini Susu Cair Pilihan untuk Anak. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/hindari-kelebihan-gula-ini-susu-cair-pilihan-untuk-anak. Diakses pada 27 Juli 2024.

Lubis dan Astuti. 2019. Ancaman Kesehatan di Balik Susu Formula. https://seafast.ipb.ac.id/ancaman-kesehatan-di-balik-susu-formula/. Diakses pada 27 Juli 2024.

Parentsguide.co. 2021. Bahaya Susu Formula Banyak Gula. https://www.parentsguide.co/bahaya-susu-formula-banyak-gula/3192#google_vignette. Diakses pada 27 Juli 2024.

Rs-jih.co.id. 2023. Kenali Bahaya Konsumsi Gula Pada Anak. https://rs-jih.co.id/rsjih/article-detail/kenali-bahaya-konsumsi-gula-pada-anak/ZjI1d2RKenl0MWlSYmt2UWU0RHBpQT09. Diakses pada 27 Juli 2024.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.