Pernahkah Sahabat Sehat merasa sedih setelah menonton konser? Awalnya bahagia dan sangat nyaman, ternyata beberapa orang justru merasa sedih seperti ada yang hilang setelah nonton konser. Perasaan ini menjadi indikasi awal post-concert depression yang disebabkan oleh kondisi harus kembali menjalankan aktivitas sehari-hari, sedangkan sebelumnya baru saja menikmati momen yang sangat menyenangkan. Akhirnya, muncullah perasaan sedih dan kosong dalam merespon semua itu.

Gejala Post-Concert Depression
Menurut seorang psikolog, Iswan Saputro, M.Psi., PCD adalah fenomena psikologis saat seseorang tidak bersemangat menjalani hari-hari setelah menonton konser yang ditunggu-tunggu. Proses adaptasi dari fase sangat excited ke fase biasa saja, tentu menimbulkan rasa yang berbeda. Hal inilah yang dirasakan penderita PCD.
PCD terbagi dalam beberapa tahapan yaitu denial, depression, dan bargaining. Di setiap tahap ini, terlihat beberapa gejala yang dialami penderita PCD. Berawal dari denial atau menolak percaya bahwa rangkaian konser sudah berakhir, individu akhirnya menyadari bahwa kondisi tersebut benar adanya. Setelah penerimaan, timbullah rasa sedih, kesepian, dan hampa karena suasana kesehariannya tidak serupa dengan kondisi saat menonton konser.
Berbagai rasa tersebut tidak dapat diobati dengan menonton aktivitas idolanya di media sosial. Rasa sedih dan kesepian dirasakan karena memang tidak ada lagi euforia seperti saat menonton konser. Dalam hal ini, individu hanya mampu melihat dan mengingat kenangan, di mana menjadi cara melewati fase bargaining (tawar menawar) untuk mengatasi rasa hampa dan kesedihan. Ketenangan mulai timbul setelah melewati fase bargaining.
Cara Mengatasi
Rasa senang dan penuh energi yang diperoleh selama menonton konser, seringkali membuat seseorang merasa kesepian setelahnya. Ketika harus kembali ke kehidupan nyata, suasana hati tidak mendukung karena kondisinya tidak seasyik saat menonton konser. Semua itu menyebabkan seseorang mengalami post-concert depression. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Jalin Komunikasi dengan Sesama Penggemar
Berkumpul dengan sesama penggemar adalah ide bagus untuk menghilangkan PCD. Kamu bisa mengajak sesama penggemar untuk berbincang, meskipun via medsos, sehingga bisa menghilangkan rasa sedih, galau, hampa, dan lainnya setelah menonton konser. Kamu juga lebih bahagia dan tenang ketika saling membicarakan idola. Lebih dari itu, Sahabat Sehat bisa saling memahami dan menenangkan karena mengalami hal yang sama.
Abadikan Momen Konser sebagai Kenangan Indah
Menonton konser sang idola tentunya sangat menyenangkan dan menjadi momen tak terlupakan. Jika setelah konser mengalami rasa sedih karena harus mengakhiri keseruan konser, maka ciptakan momen konser kemarin sebagai kenangan indah. Kenanglah dengan melihat kembali foto atau video saat menonton konser. Cetak beberapa foto yang membuatmu tetap merasakan momen manis setiap kali melihat foto tersebut. Dengan cara ini, kamu tetap bahagia walaupun konser sudah berakhir.
Lakukan Sesuatu yang Menyenangkan
Sedih karena harus kembali ke realita adalah hal yang wajar setelah seseorang menonton konser. Supaya sedihnya segera hilang, lakukan sesuatu yang menyenangkan. Buatlah daftar kegiatan, misalnya melakukan hobi, wisata kuliner, rekreasi, nongkrong di kafe, dan berbagai hal lainnya, yang membuatmu lupa akan kesedihan atau kehampaan. Semakin banyak sumber kebahagiaan, semakin bagus.
Karaoke Bersama Teman
Kamu juga bisa mengajak teman untuk karaoke bareng. Cara ini membuatmu ngga kesepian lagi setelah nonton konser. Menyanyikan lagu bersama bisa mewujudkan kembali suasana seru sewaktu nonton konser. Kamu bisa mengingat bagaimana momen seru yang membuatmu melepas penat dan kesepian.
Saat ini, mulai banyak orang yang mengalaminya seiring semakin banyaknya konser yang digelar. Meskipun disebut sebagai “depresi” kondisi ini tidak berbahaya, namun tetap jangan dibiarkan hingga berlarut. Oleh karena itu, persiapkan mental agar setiap selesai nonton konser ngga mager untuk kembali beraktivitas dan menghadapi kenyataan. Jika ada gejala PCD, maka segera terapkan tips di atas atau konsultasikan ke psikolog jika belum teratasi.