Sahabat Sehat, belakangan ini banyak dijumpai broadcast message ataupun story tentang kebutuhan donor plasma konvalesen. Donor ini ditujukan sebagai terapi untuk penderita COVID-19 yang dalam perawatan. Sebenarnya seberapa efektif terapi menggunakan donor konvalesen? Apa aja ya keistimewaan donor ini? Penasaran ngga? Yuk, cari tahu informasinya, check it out!
Apa itu Donor Plasma Konvalesen?
Donor plasma konvalesen merupkan salah satu metode imunisasi pasif. Melalui imunisasi pasif ini, diperoleh perlindungan segera terhadap virus yang menginfeksi. Suntikan sediaan yang digunakan terbuat dari plasma individual yang memiliki imun dengan kadar antibodi cukup.
Jadi, donor plasma konvalesen ini dilakukan dengan memberikan plasma seseorang yang sebelumnya terkena COVID-19 dan dinyatakan sembuh kepada pasien COVID-19. Donor ini menjadi terapi tambahan COVID-19, khususnya bagi para penderita gejala berat. Donor plasma konvalesen ternyata telah digunakan sejak tahun 1900-an, loh! Penggunaannya telah didokumentasikan dengan baik selama ini dalam mengatasi penyakit infeksi seperti influenza dan SARS.
Bedanya dengan Donor Darah Biasa?
Ternyata donor darah biasa berbeda dengan donor konvalesen. Darah yang didonorkan telah melalui tahap pemrosesan sehingga hanya tersisa plasma beserta antibodinya saja. Jadi bukan seluruh darahnya yang didonorkan, ya! Melalui terapi ini antibodi COVID-19 penyintas ditransfer kepada penderita. Dengan begitu, penerima plasma konvalesen akan terbantu dalam proses penyembuhannya.
Syarat Pendonor Konvalesen
Bagi kamu yang mau jadi pendonor ada hal yang perlu diperhatikan nih! Jika ingin mendonorkan plasma plasma konvalesen, kamu dipersyaratkan berusia 18-60 tahun dan memiliki berat badan ≥ 55 kg. Pendonor diutamakan pria, apabila perempuan yang belum pernah hamil.
Syarat lainnya, yakni pernah terkonfirmasi positif COVID-19 dilengkapi Surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat, ngga ada keluhan minimal 14 hari, ngga menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir dan akan diutamakan bagi yang sebelumnya pernah mendonorkan darah.
Adapun tahap yang akan dilakukan antara lain;
Persiapan Donor
Meliputi pengisian formulir donor darah dan Informed Consent, serta seleksi donor melalui anamesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Laboratorium Donor
Meliputi pemeriksaan darah, konfirmasi golongan darah, skrining antibodi, serta pengecekan infeksi menular lewat transfusi darah seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan sifilis.
Pengambilan Darah Donor
Darah diambil menggunakan mesin apheresis (mesin pengambil darah), selama kurang lebih 45 menit.
Efektifkah sebagai Terapi COVID-19?
Terapi plasma konvalesen ini telah direkomendasikan oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk pasien COVID-19 dengan plasma konvalesen pasien yang sudah pulih atau sebelumnya terinfeksi. Terapi plasma konvalesen berupa pemberian antibodi poliklonal pasif (AB) untuk memberikan kekebalan dengan segera. Sebagai terapi tambahan, donor ini bisa meringankan gejala atau derajat keparahan COVID-19.
Berdasarkan studi Fakultas Kedokteran salah satu Universitas di Indonesia, diketahui terapi plasma konvalesen pada pasien COVID-19 mampu menurunkan mortalitas, memperpendek durasi rawat inap, kuratif hingga kesembuhan pada pasien COVID-19 jika dibandingkan dengan plasebo atau tanpa terapi. Terapi plasma konvalesen diutamakan untuk pasien gejala berat hingga kritis untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan harapan mampu mencegah penyakit berkembang lebih parah dan mempercepat waktu penyembuhan.
So, Sahabat Sehat udah tahu dong tentang donor plasma konvalesen. Jika kamu menemukan informasi mengenai kebutuhan donor ini, dan kamu memenuhi persyaratannya boleh kok mencoba untuk donor. Tetesan darah dapat menyelamatkan ribuan nyawa. Selamat hari PMI. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
