Stunting dan Sanitasi, Apakah Berkaitan?

Halo, Sahabat Sehat! Sudahkah kamu mengenal mengenai stunting? Saat ini permasalahan tumbuh kembang pada anak masih menjadi PR yang belum terselesaikan bagi Indonesia. Stunting terjadi bukan hanya karena satu penyebab saja, tetapi bersifat multifaktoral atau bisa disebabkan oleh banyak faktor. Ternyata sanitasi menjadi bagian yang mempengaruhi penyebab stunting, loh. Lalu hubungan antara stunting dan sanitasi itu seperti apa? Simak di penjelasan berikut ini, ya!

hubungan antara stunting dan sanitasi
Foto: Pixabay.com

Pengertian Stunting

Arti dari kata stunting adalah keadaan kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000  hari pertama kehidupan (HPK) yaitu perhitungan hari dari janin hingga anak berusia 23 bulan. anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah tinggi rata-rata anak seusianya atau bawah standar deviasi panjang.

Mengapa stunting serius untuk ditangani? Ini dikarenakan stuntingi dapat menyebabkan gagal tumbuh, hambatan perkembangan kognitif dan motorik yang berpengaruh pada perkembangan otak, dan kondisi fisik tubuh dan sistem metabolisme tidak bekerja optimal. Itu hanyalah dampak jangka pendeknya, sedangkan  jangka panjangnya stunting bisa menurunkan kapasitas intelektual, gangguan struktur dan fungsi saraf pada sel-sel otak.

Apabila anak terlanjur masuk kategori stunting, sudah ngga bisa lagi disembuhkan. Namun, bisa dikendalikan sesuai kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, Sahabat Sehat perlu mulai memiliki kesadaran mengenai pemenuhan asupan makanan dan gizi sesuai kebutuhan, pemberian makan, perawatan, dan pola asuh yang baik, dan segera memberikan penanganan bila anak mengalami gejala penyakit. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus stunting.

Antara Stunting dan Sanitasi

Menurut kajian pustaka dalam jurnal Pendidikan Anak Usia Dini menunjukkan adanya bukti bahwa faktor air dan sanitasi yang ngga layak menimbulkan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Secara pengertian menurut kamus besar bahasa Indonesia, sanitasi merupkan usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan atau lingkungan yang baik untuk kesehatan. Ini dikarenakan sanitasi yang buruk bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit akibat infeksi pada anak. Secara ngga langsung, penyakit infeksi ini nantinya akan bmempengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak.

cegah stunting dengan penerapan sanitasi yang baik
Foto: Freepik.com

Penerapan Sanitasi yang Baik

Sebagai upaya pengendalian stunting, dibuatlah program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Indonesia dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku. Tujuan dari pembentukan STBM sendiri yakni supaya perilaku masyarakat yang higienis dan saniter atau mengupayakan usaha perbaikan kesehatan secara mandiri bisa terwujud. Dengan begitu, derajat kesehatan masyarakat bisa meningkat.

Terdapat lima pilar STBM yang bisa dilakukan untuk pencegahan stunting, yaitu biasakan untuk ngga buang air besar sembarangan; selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; mengelola air minum dan makanan rumah tangga dengan baik; melakukan pengamanan sampah rumah tangga; serta pengelolaan limbah cair rumah tanggasesuai ketentuan yang berlaku.

Nah, demikianlah hubungan antara stunting dan sanitasi yang perlu Sahabat Sehat ketahui. Salam Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Gianyarkab.go.id. 2020. Prioritas Menurunkan Angka Stunting, Gianyar Gelar Rembuk Tim Stunting. Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 2018. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting): Periode 2018-2024. Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia.

Olo A, Mediani H.S, Rakhmawati W. 2021. Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. 2016. Stunting; Dalam Kacamata Kesehatan Lingkungan. Stbm.kemkes.go.id.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.