Halo Teman Sehat! Adakah di antara kamu yang belum bisa makan kalau suasana (ambiance) tempat makan belum bikin sreg? Atau kamu baru bisa makan saat ditemani musik klasik? Nyatanya, suasana lingkungan sekitar tempat kita makan berpengaruh pada nafsu makan, bahkan juga memengaruhi porsi makanan loh! Penasaran? Yuk, simak penjelasannya!

Sumber: https://pixabay.com/
Temperatur
Ternyata orang akan cenderung makan lebih banyak saat suasana sekitar secara umum terasa dingin dibandingkan dengan panas. Hal ini dikarenakan tubuh membutuhkan energi lebih banyak untuk menghangatkan diri dan menjaga suhu tubuh kita tetap normal. Apabila suasana cenderung panas, tubuh akan berupaya untuk menyejukkan suhu tubuh, sehingga tubuh lebih banyak membutuhkan cairan.
Pencahayaan

Sumber: https://pixabay.com/
Cahaya remang-remang atau pencahayaan lembut dapat meningkatkan konsumsi seseorang dalam dua cara: pertama, dengan meningkatkan durasi makan; kedua, dengan meningkatkan kenyamanan. Penelitian menunjukkan cahaya yang tajam atau terang menurunkan lama konsumen berkunjung dalam sebuah restoran, sedangkan cahaya lembut atau hangat (termasuk cahaya lilin) menyebabkan orang untuk seakan akan tidak mau pergi (linger) dan menikmati makanan penutup atau minuman tambahan. Hal ini dikarenakan orang cenderung lebih rileks dan kurang sadar diri (self-conscious) ketika cahaya redup, sehingga akan makan lebih banyak dibandingkan yang seharusnya. Efek pencahayaan ini mungkin akan bertambah kuat jika makan bersama orang lain.
Bau
Bau dapat memengaruhi konsumsi makanan kita melalui peningkatan atau menyembunyikan cita rasa. Bau yang kurang menyenangkan cenderung untuk menurunkan durasi makan dan menurunkan cita rasa. Namun untuk hal sebaliknya, belum ada bukti kuat bahwa bau lingkungan yang menyenangkan dapat meningkatkan konsumsi makan kita.
Suara dan musik

Sumber: https://pixabay.com/
Musik dengan tempo lambat membuat orang makan dengan tempo yang lebih lambat pula dan meningkatkan konsumsi makanan dan minuman. Ketika musik yang disukai diperdengarkan, orang akan cenderung tinggal lebih lama, merasa lebih nyaman dan ngga tegang, kemudian memiliki kecenderungan untuk memesan makanan penutup atau minuman lainnya.
Ketika musik atau suara sekitar berisik, temponya cepat, atau ngga membuat nyaman, orang cenderung menghabiskan sedikit waktu dalam sebuah tempat makan. Dalam beberapa kasus, terkadang orang juga dapat mempersingkat dan mempercepat menghabiskan makanannya dan makan lebih banyak tanpa memedulikan apakah mereka kenyang atau tidak. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjawab fenomena ini, akan tetapi tetap dapat disimpulkan bahwa dalam kedua kondisi ekstrim (musik lembut yang membuat nyaman dan sebaliknya suara keras dan memekakkan) dapat meningkatkan konsumsi, meskipun dengan mekanisme yang berbeda.
Jadi, udah tahu kan kira-kira suasana apa yang kamu butuhkan saat makan? Teman Sehat juga bisa nih mencoba memerhatikan restoran atau tempat makan yang sering dikunjungi, apakah mereka juga menerapkan hal-hal di atas dan apakah benar mempengaruhi nafsu makan dan jumlah porsi makan kita. Jika ya, tentunya Teman Sehat bisa lebih bijak memilih tempat makan apalagi yang sedang diet menurunkan berat badan. Selamat mencoba!
Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia SGz

