Takut Makan Daging Kambing? Yuk, Cek Faktanya di Sini!

Halo Teman Sehat!

Kamu gemar makan sate kambing, gulai kambing atau tongseng kambing? Yap, daging kambing banyak jadi sajian khas pada berbagai acara besar. Banyak cerita di balik cita rasanya, Teman Sehat! Sebagian orang beranggapan kalau daging kambing bisa picu berbagai masalah kesehatan. Apa kamu setuju? Yuk, cari tau fakta tentang daging kambing!

Benar ngga sih daging kambing ngga boleh dikonsumsi oleh penderita darah tinggi (hipertensi)?

Banyak rumor yang menyatakan kalau daging kambing jadi salah satu penyebab darah tinggi. Tapi ternyata, sebuah peneliti Jepang menunjukkan kalau daging kambing ngga menyebabkan terjadinya hipertensi, loh Teman Sehat! Konsumsi daging kambing dengan banyak garamlah yang sebenarnya bisa menyebabkan darah tinggi.

Penelitian lain juga menyebutkan kalau kandungan lemak pada daging kambing rata-rata sebesar 2,6 gram per 85,05 gramnya sedangkan lemak pada daging sapi adalah sebesar 7,9 gram per 85,05 gram, Teman Sehat! Begitu pula kandungan kolesterol daging kambing (63,8 mg per 85,05 gram) yang juga lebih rendah daripada daging sapi (73,1 mg per 85,05 g).

Mengapa daging kambing punya aroma yang khas dan terkadang alot?

Hal yang paling tidak disukai oleh kebanyakan orang dari daging kambing yaitu aroma khasnya. Aroma ini disebut “prengus”, padahal aroma ini bisa menambah sensasi khas dalam berbagai masakan. Bau tajam ini berasal dari feromon. Zat ini berasal dari tanduk yang ada di kambing. Supaya bau kambing tidak terlalu menyengat di dagingnya, ada trik khususnya yaitu menggunakan mentimun. Daging kambing yang sudah dipotong, diremas-remas dengan timun yang baru saja dipotong kecil-kecil. ‘’Getah yang ada pada timun ini, bisa menghilangkan bau kambing,’’

fakta daging kambing

Hal yang jadi momok para ibu saat ingin memasak daging kambing adalah aroma yang khas dan dagingnya yang liat keras atau alot. Kamu harus tau trik memasaknya nih, Teman Sehat!

Sebisa mungkin, jangan langsung memasak daging setelah kambing disembelih, ya Teman Sehat! Paling ngga, rebus daging kambing terlebih dahulu dalam air yang mendidih. Kamu bisa tambahkan kunyit, jahe, daun salam, sereh, dan lengkuas supaya aroma prengus daging bisa hilang.

Kamu juga bisa coba membungkus daging kambing dengan daun pepaya saat merebusnya, Teman Sehat! Daun pepaya mengandung zat papain yang bisa bantu mengempukkan daging. Kamu juga bisa coba cara lain buat mengempukkan daging, di sini!

Lalu, apa sih tips lain mengolah daging kambing? Yuk, simak!

  1. Hindari daging dari kontak dengan air kalau kamu ngga ingin langsung mengolahnya. Kontak daging dengan air bisa memicu penyebaran bakteri. Sebaiknya, cuci dan bilas daging dengan air mengalir kemudian langsung keringkan dengan handuk atau lap bersih.
  2. Sebaiknya, potong daging dalam ukuran yang ngga terlalu besar dan melawan serat.
  3. Buat masakan berkuah, masukkan daging setelah bumbu ditumis. Sebelum dimasak, daging boleh dicampur dulu dengan bumbu.
  4. Sebaiknya, gunakan memasak dengan metode slow cooking, yaitu memasak dengan api sedang cenderung kecil, dalam waktu lama.

Nah, sekarang daging kambing bukan lagi jadi momok kan, Teman Sehat? Tapi, tetaplah bijak dalam mengonsumsinya! Batasi penggunaan gula, garam dan lemak saat mengolahnya, konsumsi sesuai kebutuhan, dan imbangi dengan makan sayur buah serta olahraga rutin ya, Teman Sehat! Jadi, olahan daging kambing apa yang mau kamu buat hari ini, Teman Sehat? (dwi&don)

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.