Sahabat Sehat, teh merupakan minuman populer di dunia dan dikenal dengan berbagai manfaat kesehatan. Namun, pertanyaan apakah menambahkan susu ke dalam teh memberikan manfaat tambahan atau justru menghambat efek positif senyawa teh masih menjadi perdebatan.
Ragam Cara Menikmati Teh Susu
Teh susu memiliki banyak variasi bergantung budaya. Orang Inggris, biasa menambahkan susu ke dalam teh. Di India, teh “chai” dibuat dengan menambahkan susu, yang dipengaruhi oleh tradisi Inggris. Di Tibet, teh Po Cha terbuat dari teh hitam Pemagul yang direbus bersama susu, garam, dan mentega. Minuman seperti bubble tea dari Taiwan dan teh masala chai adalah contoh teh susu yang kini populer di seluruh dunia.
Susu dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas Teh
Teh, baik itu hitam, oolong, putih, atau hijau, berasal dari tanaman Camellia sinensis. Perbedaan jenis teh ini terletak pada tingkat oksidasi daun teh saat pemrosesan. Teh hitam teroksidasi sepenuhnya, oolong sebagian, sementara teh hijau dan putih tidak teroksidasi. Salah satu komponen utama teh adalah katekin, sejenis antioksidan yang paling banyak ditemukan dalam teh hijau dan putih, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena proses oksidasi. Selain itu, teh mengandung L-theanine, yang memberikan efek relaksasi, serta kafein yang bervariasi tergantung jenis tehnya.
Susu mengandung protein, kalsium, dan kalium, yang sering dianggap sebagai tambahan yang menyehatkan bagi teh. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa susu dapat mengubah aktivitas antioksidan dalam teh, mengurangi manfaat kesehatan yang biasanya dimiliki oleh teh. Efek ini bergantung pada jenis teh yang dikonsumsi, dengan banyak penelitian yang lebih fokus pada teh hitam. Teh hijau juga kaya akan flavonoid, susu dapat mempengaruhi senyawa dalam teh hijau sama seperti yang terjadi pada teh hitam.
Penelitian Mengenai Konsumsi Milk Tea
Penelitian Hursel (2011) terhadap 18 orang dewasa menunjukkan bahwa konsumsi susu bersama dengan kapsul teh hijau menghambat peningkatan kalori yang terbakar, yang biasanya terjadi ketika mengonsumsi teh hijau tanpa susu. Penelitian Chen et al. (2017) melibatkan lebih dari 1.800 orang dewasa di Tiongkok menemukan bahwa konsumsi teh dan susu secara terpisah dikaitkan dengan risiko kanker mulut yang lebih rendah, dan keduanya mungkin lebih bermanfaat jika dikonsumsi bersama.
Di sisi lain, penelitian Kyle et al. (2007) pada 9 orang dewasa mencatat bahwa menambahkan susu ke teh hitam tidak menghambat peningkatan kadar flavonoid antioksidan dalam darah. Penelitian ini juga menyarankan bahwa waktu penyeduhan yang lebih lama dapat meningkatkan penyerapan antioksidan dari teh, meskipun dengan tambahan susu.
Pengaruh Lama Penyeduhan pada Teh
Proses penyeduhan teh mempengaruhi tingkat bioaktif yang terekstraksi. Menyeduh teh selama 2 hingga 3 menit pada suhu yang tepat mengekstrak sekitar 80% L-theanine, 75% kafein, dan 60% katekin. Penyeduhan lebih lama meningkatkan jumlah senyawa bioaktif yang diekstraksi, meskipun ini dapat mempengaruhi rasa teh. Menyeduh teh selama 20-30 menit pada suhu 80°C dapat mengoptimalkan ekstraksi senyawa bioaktif, meski rasa teh menjadi kurang enak.
Penelitian mengenai pengaruh susu terhadap aktivitas antioksidan teh masih menunjukkan hasil kontradiktif. Walaupun susu dapat mempengaruhi efek antioksidan dalam teh, pengaruhnya terbatas, terutama pada teh yang diseduh dalam waktu lama. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami lebih dalam manfaat dan potensi dampak negatif dari menambahkan susu ke teh.