Sahabat Sehat, tentunya sudah familiar kan dengan timun dan zukini? Meskipun terlihat mirip, tapi mereka berbeda, loh! Kira-kira, di antara keduanya mana yang lebih sehat dan apa saja perbedaannya. Check this out!
Klasifikasi
Mentimun dan zukini termasuk famili Cucurbitaceae, dikenal sebagai cucurbits. Mentimun (Cucumis sativus) termasuk dalam genus Cucumis, sedangkan zukini (Cucurbita pepo). Termasuk di dalamnya adalah labu, melon, dan semangka.
Rasa dan Penggunaan
Mentimun memiliki rasa agak manis dengan sedikit pahit. Ada berbagai cara untuk mengurangi kepahitan, misalnya, membuang kulit, memotong ujung atau memotong mentimun secara memanjang, serta menambahkan garam. Mentimun paling baik dimakan mentah, digunakan sebagai pelengkap dalam salad, sandwich, burger, dan lalap.
Zukini memiliki rasa ringan, sedikit pahit dengan rasa manis. Rasa manis lebih terasa setelah proses pemasakan. Tergantung pada negaranya, zukini disajikan dengan berbagai cara. Cara pemasakan bisa direbus, dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng, barbeque, atau sebagai ingredien masakan.
Kandungan Zat Gizi
Zukini dan timun memiliki kandungan zat gizi yang mirip. Keduanya terdiri dari 95% air. Dari sisi serat dan karbohidrat, zukini memiliki serat 2 kali lebih banyak, sedangkan timun mengandung karbohidrat 1,5 kali lebih tinggi. Zukini memiliki kandungan protein lebih tinggi, keduanya ngga mengandung kolesterol dan lemak trans.
Mentimun juga merupakan sumber vitamin K dan vitamin C. Zukini lebih kaya kandungan vitamin disbanding timun. Zukini memiliki kandungan vitamin C, A, E, B1, B2, B3, B6 yang lebih tinggi, tetapi lebih rendah untuk vitamin B5 dan vitamin K. Mentimun mengandung selenium 1,5 lebih tinggi dan sodium lebih rendah. Di sisi lain zukini kaya akan zat besi, magnesium, mangan, zink dan fosfor.
Manfaat Kesehatan
Kesehatan Jantung
Kandungan serat pada mentimun dan zukini dilaporkan berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Kandungan cucurbitacin I dan B pada keduanya berpotensi melindungi jantung dari stress oksisidatif. Zukini memiliki efek hipotensif, berdasarkan diet DASH kemampuan menurunkan tekanan darah ini dikarenakan zukini kaya akan kalsium, potassium, magnesium dan serat.
Diabetes
Timun memiliki komponen bioaktif dengan potensi anti diabetes, menurunkan gula darah, level kolesterol, kadar glukosa puasa, dan LDL. Zukini memberikan efek meningkatkan kadar insulin, menurunkan kadar glukosa dan meningkatkan toleransi glukosa pada hewan coba diabetes.
Pencernaan
Baik mentimun dan zukini memiliki kandungan air tinggi. Bukti epidemiologis menunjukkan hubungan antara dehidrasi dan konstipasi fungsional kronis. Kehilangan cairan berlebih, mengurangi kandungan air dalam tinja dan mengeraskannya, yang menyebabkan konstipasi. Meskipun demikian, peningkatan asupan cairan ngga berpengaruh pada pengobatan konstipasi karena penyebab lain selain dehidrasi.
Serat makanan dari cucurbits diketahui memiliki efek perlindungan terhadap penyakit gastrointestinal tertentu seperti sembelit, penyakit gastroesophageal reflux, radang usus, sindrom iritasi usus besar, wasir, dan kanker usus besar.
Kanker
Kandungan cucurbitacin pada mentimun dan zukini bisa menghambat pertumbuhan sel tumor, memberi sinyal jalur dan menginduksi kematian sel kanker. Berbagai kelompok cucurbitacins memiliki aktivitas antitumor pada kanker paru-paru, pankreas, usus besar, payudara, dan serviks.
Efek Samping
Timun dan zukini mungkin menimbulkan reaksi alergi. Alergi akibat konsumsi curcubits seperti sindrom alergi oral (gatal, panas, kemerahan, dan pembengkakan pada bibir, mulut, lidah), mual, diare, asma, rinitis, dan mata berair.
Semoga informasi ini bermanfaat, Sahabat Sehat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP