3 Hal tentang Kesehatan Mental Remaja yang Sebaiknya Kamu Tau

Halo Teman Sehat! Tau ngga sih? Kesehatan mental remaja saat ini sedang jadi topik perbincangan penting di dunia loh.

1. Kenapa kesehatan mental remaja menjadi isu yang penting?

Mental yang sehat adalah dasar dari kualitas hidup yang baik. Remaja yang bahagia dan percaya diri akan cenderung tumbuh menjadi dewasa yang bahagia dan percaya diri juga. Iya kan, Teman Sehat?

Menurut World Health Organzation, remaja adalah orang muda dengan usia antara 10-19 tahun. Remaja merupakan fase peralihan dari anak menuju dewasa, sehingga terjadi banyak perubahan, mulai dari fisik, hormonal, kognitif, emosional, dan perilaku.

Remaja biasanya dinilai sebagai kelompok usia sehat. Tapi, taukah kamu? Sekitar 20% remaja mengalami masalah kesehatan mental, yang biasanya depresi atau kecemasan. Dalam banyak kasus, bunuh diri adalah salah satu penyebab kematian utama pada remaja.

2. Separah apa sih kondisi kesehatan mental remaja?

Wales, salah satu negara di United Kingdom yang punya fasilitas konseling buat remaja, melaporkan bahwa terdapat lebih dari 11.300 remaja usia 11-18 tahun dirujuk buat konseling pada tahun 2015 hingga 2016.

Lebih detil, inilah laporannya, yang ternyata bukan kabar gembira, Teman Sehat.

  • Masalah keluarga adalah alasan yang banyak (37,8%) menjadikan remaja di Wales perlu konseling
  • Terdapat 1.380 anak punya isu kecemasan dan kegelisahan
  • Sebanyak 1.534 anak punya masalah dengan pengendalian emosi
  • Ada 793 anak punya kecenderungan melukai diri sendiri
  • Usia 16-17 tahun adalah masa-masanya remaja memerlukan dukungan khusus. Sebanyak 2.326 anak usia ini dirujuk untuk melakukan konseling.

WHO menyatakan 75% gangguan mental emosional terjadi sebelum usia 24 tahun.

3. Apa sih penyebabnya?

Beberapa faktor yang menyebabkan gangguan pada kesehatan mental remaja adalah kemiskinan, kekerasan, penolakan dari teman sebaya, dikucilkan, dan kurangnya dukungan keluarga.

Sebuah studi bernama Carmarthen Youth Project menemukan bahwa penggunaan media sosial dan layanan chatting meningkatkan perasaan cemas pada anak muda masa kini. Setujukah kamu dengan hal ini?

Gayle Harris, project manager proyek ini, menyebutkan “Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan anak muda yang punya mood buruk dan mengalami ketidakbahagiaan. Banyak hal yang terjadi ketika remaja bermain gadget dan meggunakan sosial media. Kami juga menemukan telah terjadi online bullying..”

Jadi, mulai sekarang, jangan cuma perhatian sama kesehatan fisik aja ya, Teman Sehat. Mulailah perhatikan kesehatan mental dirimu sendiri dan orang-orang di sekitar kamu. Oke? (agt&don)

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.