7 Tips Agar Tetap Sehat dan Selamat Saat di Laboratorium Kimia

Halo Teman Sehat!

Buat kamu mahasiswa eksakta tingkat akhir yang lagi buat skripsi, Laboratorium atau Lab sudah tentu jadi rumah kedua. Atau kamu adalah tim riset dan pengembangan produk yang ditempatkan di lab?. Siang-malam kamu akan berhadapan dengan bahan kimia yang sebagian besar merupakan berbahaya dan bersifat toksik bagi tubuh. Nggak mau dong dampak negatif bahan kimia tersebut kamu dapat?

Simak nih 7 tips dari kami, agar kamu tetap sehat dan selamat saat di laboratorium kimia.

1. Nggak boleh ada aktivitas makan dan minum di laboratorium

Rumah kedua sih rumah kedua, tapi makan dan minum di lab yang penuh dengan bahan kimia berbahaya dan toksik nggak bisa ditolerir. Makan dan minum bisa jadi sumber distraksi saat kamu seharusnya fokus pada reaksi bahan kimia. Yang paling sering terjadi adalah makanan dan minuman terkontaminasi bahan kimia berbahaya. Nggak mau kan kalau Donat Kentang dan Jus Melon kamu kena kontaminasi Asam Sulfat dan mengantarkan kamu ke UGD?.

2. Jangan Bekerja di Lab Sendirian

Lab, apalagi lab kampus emang angker, eh bukan itu, maksudnya lab penuh risiko kecelakaan. Dengan adanya rekan yang menemani akan ada lebih dari sepasang mata dan tangan akan memperkecil peluang terjadinya kesalahan. Selain itu, bekerja dalam tim memungkinkan respon cepat jika terjadi kecelakaan.

3. Gunakan Tanda Peringatan

Semua yang ada di lab dan memiliki risiko negatif harus diberi label mencolok dan dengan mudah terlihat. Label harus menggunakan warna cerah, huruf tebal dan ditempatkan di bagian yang mudah terlihat. Pintu keluar darurat, alat pemadam kebakaran dan pemutus aliran listrik juga wajib dilabel, agar memudahkan ketika terjadi kecelakaan di lab.

4. Pastikan Aliran Udara Bekerja Baik

Kualitas udara lab sangat menentukan apakah suatu laborarotium sehat dan aman atau nggak aman. Ventilasi, baik melalui ventilasi jendela maupun exhaust menjadi sangat penting untuk mengalirkan udara dari dalam lab yang mengandung banyak mengandung gas dari bahan-bahan kimia ke luar dan menggantinya dengan udara segar. Menghirup udara lab yang mengandung gas dari bahan-bahan kimia bukan dalam jangka waktu lama jelas bukan perilaku sehat.

5. Dandani diri Selayaknya Laboran

Saat akan masuk lab, pastikan diri sudah didandani minimal dengan aturan berikut :

  • Gunakan sepatu yang menutup semua bagian telapak kaki. Sepatu akan melindung kaki dari jatuhan alat lab, tetesan dan tumpahan bahan kimia.
  • Rambut panjang harus diikat dan dirapihkan. Rambut panjang yang bebas terurai dapat menjadi pemicu kebakaran saat kamu bekerja di lab bersuhu tinggi atau dapat juga pada alat lab berputar.
  • Pakailah jas lab, sarung tangan, masker, kaca mata dan alat pelindung diri (APD) yang diperlukan dengan baik, meskipun penggunaan APD akan buat agak nggak nyaman.

6. Perhatikan Kombinasi Bahan Kimia yang Harus Dihindari

Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus dihindari. Kalaupun kamu nggak bisa mengelak dari reaksi itu, pastikan kamu sudah memastikan semua aspek keamanan reaksi berjalan baik.

  • Natrium atau Kalium dengan air
  • Amonium nitrat, serbuk seng dan air
  • Kalium nitrat dengan natrium asetat
  • Nitrat dengan ester
  • Peroksida dengan magnesium, seng atau aluminium
  • Benzena atau alkohol dengan api

7. Konsumsi Susu dan Makanan Antioksidan

Setelah selesai bekerja di laboratorium, sediakan susu dan makanan sumber antioksidan seperti buah segar, sayur segar dan tempe. Susu berperan sebagai antidotum yang meminimalisir efek bahan asing termasuk bahan kimia yang secara sengaja atau nggak sengaja masuk ke tubuh. Sedangkan antioksidan akan mencegah dan membantu perbaikan kembali, kerusakan sel-sel tubuh karena paparan bahan kimia.

Itu dia Teman Sehat 7 tips agar tetap sehat dan selamat saat di laboratorium kimia. Kamu punya tips lain yang belum kami sebutkan? sampaikan di kolom komentar ya!.

Related Posts

  1. Hallo..

    Bacaan yang sangat berguna
    Apa bisa share beberapa tinjauan pustaka / literatur yang memaparkan kaitan manfaat susu terhadap paparan material kimia walaupun APD sudah dipakai & SOP dijalankan dengan baik ?

    thanks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.