Telur Bisa Akibatkan Penyakit Jantung dan Diabetes? Ini Jawabannya!

Halo Teman Sehat! Menurut kamu, konsumsi telur bisa mengakibatkan penyakit jantung dan diabetes ngga sih? Mungkin ada diantara Teman Sehat yang masih memiliki persepsi seperti itu. Tapi, setelah membaca artikel ini, persepsi Teman Sehat bakal berubah.

Mengapa telur sering dianggap berbahaya bagi jantung?

Selama ini, telur sering dianggap sebagai pangan yang berbahaya bagi jantung dan diabetes. Hal ini terutama karena kandungan kolesterol dalam telur yang sangat tinggi. Satu butir telur diketahui mengandung 186-200 mg kolesterol, angka yang fantastis bukan?

Baca juga : 3 Hal yang Menjelaskan Hubungan Sarapan dan Penyakit Jantung

Bahkan, beberapa panduan makan yang berasal dari negara maju, seperti Amerika Serikat, pernah membuat pernyataan mengenai pembatasan asupan kolesterol sejumlah maksimal 300 mg/hari. Itu artinya, kalau disetarakan dengan telur, kita cuma boleh mengonsumsinya 1 – 1,5 butir/hari, Teman Sehat!

Lalu, bagaimana dengan konsumsi pangan sumber kolesterol yang lainnya seperti dari daging merah, susu penuh, produk roti yang umumnya mengandung telur? Apakah itu sudah diperhitungkan? Kalau dihitung mungkin asupan kolesterol kita bisa lebih dari 300 mg/hari, Teman Sehat!

Baca juga : Kenali 4 Penyakit Akibat Kolesterol Tinggi Ini!

Namun, panduan mengenai pembatasan asupan kolesterol di Amerika Serikat tersebut kini telah dihapus.

Waktu itu, kolesterol dianggap sebagai salah satu biang keladi dari adanya penyakit jantung. Hal itu juga didukung dengan berbagai penelitian yang ada. Tapi, penelitian-penelitian itu masih belum menunjukan hubungan sebab-akibat yang jelas, Teman Sehat! Selain itu, kelemahan metodologi yang dipakai serta faktor lain yang tidak dikontrol dengan baik menjadikan hasil kesimpulan yang ada belum bisa dinilai kepastiannya.

Lalu, bagaimana mengenai hubungan antara konsumsi telur dengan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes?

Yap, beberapa hasil penelitian terkini menyimpulkan bahwa ngga ada konsistensi pada hubungan antara konsumsi telur dan insiden dari diabetes mellitus tipe 2. Dukungan selanjutnya datang dari penelitian di Mediterranean, Finlandia, Jepang, dan Amerika Utara. Penelitian itu semua menunjukkan kalau konsumsi telur ngga berhubungan signifikan dengan insiden diabetes mellitus tipe 2.

Selain itu, bukti-bukti penelitian kohort, review sistematis, dan meta analisis terkait telur dan kolesterol secara umum menyatakan bahwa hubungannya relatif kecil dan secara klinis ngga signifikan dalam meningkatkan LDL kolesterol jika dibandingkan dengan faktor gaya hidup.

Jadi, kesimpulannya apakah telur bisa menyebabkan penyakit jantung dan diabetes? Kalau melihat tren dari hasil-hasil penelitian yang ada, konsumsi telur sendiri secara wajar ngga menyebabkan terjadinya penyakit jantung dan diabetes.

Bagaimana persepsi Teman Sehat setehah membaca artikel ini? Apakah masih takut dan beranggapan kalau mengonsumsi telur bisa menyebabkan penyakit jantung dan diabetes? Yuk tulis komentarmu di kolom komentar!

Editor & proofreader: Kurnia Dwi Juliani, S.Gz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.