Pola Asuh Tepat, Investasi Masa Depan bagi Anak

pola asuh tepat

Pola asuh adalah investasi jangka panjang yang sangat penting untuk membentuk masa depan anak. Berdasarkan penelitian-penelitian, ternyata, pola asuh berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan gizi dan kesehatan anak loh! Misalnya: kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, bahkan durasi dan pola tidur anak.

Lalu, pola asuh jenis apa yang paling baik bagi anak?

Baumrind (1967) yang melakukan penelitian pada anak-anak dari usia sebelum sekolah hingga remaja, ditemukan bahwa anak sebelum usia sekolah yang memiliki orang tua dengan pola asuh otoritatif memiliki sifat lebih dewasa, mandiri, prososial, dan memiliki orientasi pencapaian prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan anak dengan pola asuh nonotoritatif.

Orang tua dengan pola asuh authoritative (otoritatif) akan mendengarkan dan memperhitungkan pendapat anaknya, serta terlibat dalam diskusi dan perdebatan, walaupun keputusan utama tetap berada ditangan orang tua. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang diasuh dengan pola asuh ini lebih kompeten secara sosial, bertanggung jawab, dan mandiri.

Selain itu, ada 3 jenis pola asuh lain menurut para ahli psikologi:

  1. Orang tua dengan pola asuh authoritarian (otoritarian/otoriter) menerapkan kedisiplinan yang sangat tinggi, memberikan hukuman, dan mengharuskan anak untuk mengikuti arahan dari orang tuanya. Orang tua tidak melakukan diskusi dengan anak-anaknya dan aturan dari orang tua tidak boleh diperdebatkan. Akibatnya, anak mungkin akan berontak atau memiliki ketergantungan kepada orang tua yang sangat tinggi.
  2. Pola asuh permissive (permisif) meyakini bahwa cara untuk menunjukkan rasa cinta orang tua kepada anaknya adalah dengan memberikan segala yang diminta oleh anaknya. Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan orang tua yang menjalankan pola asuh ini akan kesulitan dalam mengontrol diri dan cenderung menunjukkan egosentris yang mengganggu perkembangan hubungannya dengan teman-teman sebaya.
  3. Jenis pola asuh yang terakhir adalah uninvolved, dimana orang tua secara umum tidak ingin diganggu oleh anak-anaknya. Hal ini dapat terjadi ketika orang tua terlalu sibuk dengan kesibukannya, memiliki sifat egois, atau merasa telah lelah/frustrasi dalam mempertahankan otoritasnya sebagai orang tua. Penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan orang tua yang menerapkan pola asuh ini akan tumbuh bermasalah dalam regulasi diri.

Nah kalo Teman Sehat menerapkan pola asuh yang mana nih?? Penerapan pola asuh yang tepat bagi anak jangan sampai terabaikan ya, Teman Sehat!

 

Related Posts

  1. Bila flash back ke masa kecil, kemungkinan aku diasuh dengan kombinasi jenis pola asuh. Mulai SMP aku diasuh dominan jenis pola asuh otoritatif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.