4 Filosofi Lomba Khas HUT RI yang Wajib Kamu Tau

hut RI

Kamu masih semangat menyambut HUT RI yang ke 71 ini kan, Teman Sehat?

Merayakan 17 Agustus rasanya kurang lengkap tanpa adanya perlombaan-perlombaan khas HUT RI seperti balap karung, makan kerupuk, tarik tambang dan lain-lain. Betul kan?

Sudah bertahun-tahun kita melakukan perlombaan-perlombaan ini. Tapi, apa sih filosofi dibalik lomba-lomba seru itu? Yuk simak!

1. Tarik tambang ajarkan kita kerja sama dan pengorbanan

Permainan ini melibatkan 2 tim dengan beberapa anggota di dalamnya. Dua tim bertanding dari dua sisi berlawanan dan semua peserta memegang erat sebuah tali tambang. Kemudian, masing-masing regu menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu yang berlawanan melewati garis pembatas.

Permainan ini menandakan semangat persatuan bisa membantu mengalahkan lawan. Selain itu, permainan ini mengajarkan kerja keras dan pengorbanan. Pengorbanan sakitnya tangan tergesek dan harus terpeleset untuk merebutkan “tambang” kemerdekaan secara bersama. So sweet sekali ya?

2. Makan kerupuk ingatkan kita untuk selalu bersyukur

makan kerupuk

Perlombaan yang satu ini juga sangat populer saat hari kemerdekaan. Di lomba ini, para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing dan pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknya.

Kegiatan ini mengajarkan betapa masyarakat tetap bersemangat, meskipun dalam penjajahan dan didera kesulitan sandang, pangan, dan papan karena hasil panen utama diambil kaum penjajah. Saking sulitnya ketika itu, makan nasi dengan kerupuk aja sudah sangat beryukur. Makanya, perlombaan ini masih diabadikan sampai sekarang untuk mengenang masa-masa penjajahan dan betapa bersyukurnya kita, yang hidup di masa sekarang ini.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus bersyukur dengan makanan yang ada saat ini. Jangan sampai membuang makanan ya Teman Sehat!

3. Balap karung memotivasi kita tetap semangat

Pada perlombaan balap karung  ini, peserta memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba dengan melompat-lompat hingga sampai ke garis finish.

Rakyat pada zaman penjajahan menggunakan pakaian dengan bahan karung goni seperti halnya karung goni yang dipakai saat balap karung. Hal ini juga diibaratkan kesulitan yang dialami rakyat selama zaman penjajahan.

Jadi, bisa dikatakan perlombaan ini memiliki filosofi yang berarti: “sesulit apapun keadaan ketika masa kemerdekaan, masyarakat tetap bersemangat meraihnya, walaupun harus dengan jatuh bangun hingga terluka.”

4. Panjat pinang ajari kita arti tim solid tanpa harus saling menjatuhkan

Permainan panjat pinang ini merupakan permainan yang paling populer dan ditunggu tunggu oleh semua orang. Permainan ini menggunakan sebuah pohon pinang tinggi yang dilumuri oleh pelumas. Bagian atas pohon tersebut disiapkan berbagai hadiah menarik.

Filosofi dibalik lomba yang paling dinanti-nanti ini adalah kerjasama dan gotong-royong para pemanjat dalam mencapai suatu tujuan. Semangat tim tanpa menjatuhkan anggota lainnya untuk mencapai tujuan akan membuat mereka meraih semua hadiah yang ada.

panjat pinang

Nah, ternyata banyak filosofi dan pesan yang tersembunyi ya dibalik meriahnya perlombaan khas HUT RI itu.

Apakah kamu masih mengikuti perlombaan-perlombaan itu? Atau sekarang kamu bertindak sebagai panitia perlombaan itu? Yang jelas, yuk tetap lestarikan perlombaan khas HUT RI ini karena moment ini bukan hanya digunakan untuk bersenang-senang dan kumpul antar tetangga, tapi juga ada semangat dan pelajaran yang bisa diambil dari perlombaan itu.

Yuk, tuliskan pendapatmu di kolom komentar! (agt&don)

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.