Tips Gizi Seimbang Ibu Menyusui untuk Cegah Stunting

Sahabat Sehat, pernahkan mendengar kalau ibu menyusui cepat merasa lapar dan haus dibandingkan ibu hamil? Ini dikarenakan energi yang dikeluarkan untuk menyusui bayinya lebih besar, sehingga asupan makanan yang bergizi seimbang sangat penting terutama untuk meningkatkan produksi ASI agar dapat menyusui eksklusif. Bagaimana tips gizi seimbang ibu menyusui dan kaitannya dengan stunting? Simak info berikut ini!

ibu mnyusui
Foto: Freepik.com

Masalah Stunting

Stunting disebabkan kekurangan zat gizi dalam waktu lama terutama terjadi pada saat sebelum hamil dan setelah lahir sampai usia 2 tahun, hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menyebutkan angka stunting pada saat bayi lahir usia 0 bulan sebesar 18.5%, usia 0─5 bulan sebesar 11,7%. Kemudian, 13.7% saat usia 6─11 bulan dan meningkat 1.6 kali pada usia 12─23 bulan yaitu 22,4%.

Masih tingginya angka stunting di awal kehidupan dikarenakan kualitas dan kuantitas pemberian makanan yaitu ASI dan MPASI tidak memadai. Oleh karena itu, diperlukan asupan gizi seimbang pada ibu menyusui agar produksi ASI lancar dan berkualitas.

Kebutuhan Energi Ibu Menyusui

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tahun 2019, ibu menyusui 6 bulan pertama memerlukan energi 2580 kalori dan 2650 kalori pada enam bulan kedua. Tapi dari beberapa penelitian menunjukkan konsumsi energi ibu menyusui lebih rendah daripada ibu hamil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti masih rendahnya pengetahuan dan sikap tentang kebutuhan gizi saat menyusui; ibu sibuk mengurus bayinya sehingga kurang mengonsumsi makanan bergizi; masih ada pantangan mengonsumsi makanan tertentu; serta minimnya informasi dan edukasi gizi tentang menyusui.

Tips Gizi Seimbang Ibu Menyusui

Konsumsi pangan yang beragam

Ibu menyusui memerlukan lebih banyak konsumsi pangan beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan energi, protein serta vitamin dan mineral, selain untuk kebutuhan ibu sendiri juga untuk produksi ASI. Protein dibutuhkan untuk sintesis hormon prolactin yang berguna dalam memproduksi ASI dan hormon oksitosin berfungsi untuk mengeluarkan ASI. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui seperti zat besi, asam folat, vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, vitamin D, iodium, zink, dan selenium. Apabila terjadi kekurangan pada zat gizi tersebut dapat menurunkan kualitas ASI.

gizi seimbang untnuk ibu menyusui
Foto: Freepik.com

Zat besi penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah, jika terjadi kekurangan hemoglobin akan mengakibatkan anemia pada ibu menyusui. Asam folat juga meningkat kebutuhannya yaitu untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah misalnya pada bayam dan kacang-kacangan. Kalsium juga penting dalam produksi ASI, karena kalau terjadi kekurangan cadangan kalsium pada tubuh ibu akan diambil, sehingga tulang dan gigi akan mengalami pengeroposan. Vitamin C juga penting dalam penyerapan zat besi dan vitamin D untuk penyerapan kalsium.

Minum air putih lebih banyak

Jumlah air yang baik dikonsumsi ibu menyusui perhari adalah sekitar 850─1.000 ml atau 3 liter atau setara dengan 12─13 gelas. Fungsi air juga untuk memproduksi ASI sekitar 600─850 ml per hari. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk minum air putih dengan cukup.

Membatasi minum kopi

Ibu menyusui sebaiknya menghindari minum kopi saat menyusui karena kandungan kafein yang terdapat dalam kopi. Jika dikonsumsi, kafein akan masuk ke dalam ASI dan dapat memberi pengaruh tidak baik pada bayi, seperti menyebabkan bayi sulit tidur. Konsumsi kafein juga dapat memicu terjadinya gangguan metabolisme zat besi pada ibu menyusui, sehingga berakibat pada berkurangnya pasokan ASI.

Sahabat Sehat, penting untuk mencegah stunting dengan mencukupi gizi seimbang pada ibu menyusui. Semoga tips di atas bermanfaat!

Referensi

Pedoman Gizi Seimbang. 2014. Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi, Jakarta.

Penulis Kolom Pakar: Desi Yanti, SKM, MKM. Nutrisionis di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

 

 

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.