Covid-19 dan Penderita Diabetes

Halo Teman Sehat! Tahukah kamu kalau tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Diabetes Nasional? Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia bahkan pemerintah menetapkan diabetes sebagai salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas di negara kita.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) menunjukan bahwa prevalensi penderita diabetes mencapai angka 2%, terjadi peningkatan dibandingkan hasil survey sebelumnya. WHO (2016) memprediksi pada tahun 2030 Indonesia akan berada diurutan ke-4 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, yaitu mencapai 21.3 juta jiwa.

Penderita diabates dihadapkan dengan berbagai risiko kesehatan. Kadar gula yang tinggi dalam darah pada jangka waktu yang cukup lama memberikan dampak serius bagi kesehatan. Adapun komplikasi yang dapat timbul akibat kondisi ini seperti penyakit kardiovaskular, neuropati (kerusakan saraf), nefropati (kerusakan ginjal), retinopati (kerusakan mata), gangguan pendengaran, depresi, kerusakan pada kaki, masalah kulit, dan penyakit alzheimer. Melihat kondisi kesehatan saat ini, mungkin muncul beberapa pertanyaan sehubungan dengan Covid-19 dan penderita diabetes. Yuk, simak penjelasannya!

Apakah penderita diabetes lebih berisiko mengalami Covid-19?

Dilansir dari American Diabetes Association, dijelaskan bahwa penderita diabetes tidak memiliki risiko terinfeksi lebih besar dibandingkan dengan populasi umum. Pada dasarnya, masalah yang dihadapi penderita diabetes adalah risiko kesehatan yang lebih buruk jika sudah terinfeksi virus ini. Di Cina, penderita Covid-19 dengan diabetes menunjukan tingkat komplikasi yang serius dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Secara umum, penderita diabetes cenderung menunjukan gejala dan komplikasi parah saat terinfeksi virus. Saat seorang penderita Covid-19 yang juga penderita diabetes tidak bisa menjaga kondisi kesehatan secara umum dan memiliki kadar gula darah fluktuaktif, di saat itulah risiko komplikasi akan semakin besar. Pada dasarrnya, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi terganggu. Di lain sisi, infeksi virus juga meningkatkan peradangan atau pembengkakan internal pada penderita diabetes.

Sebaliknya, kondisi diabetes yang terkontrol dapat membawa dampak positif bagi kesehatan secara umum dan penyembuhan. Kuncinya adalah mengusahakan semaksimal mungkin para penderita diabetes tidak terinfeksi virus ini. Serta, pastikan penderita diabetes memiliki kadar gula darah terkontrol dan menjalankan pola hidup sehat sehari-hari.

Nah, itulah penjelasan seputar Covid-19 dan penderita diabetes. Yuk, lindungi orang-orang tersayang disekitar kita dari wabah penyakit ini!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.