Digital Fatigue: Kelelahan Akibat Media Digital

Semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, penggunaan platform digital semakin bertambah. Tuntutan untuk bekerja, sekolah, dan kuliah dari rumah membuat waktu lebih banyak dihabiskan untuk berselancar di internet. Sahabat Sehat perlu hati-hati karena terlalu larut berselancar di intenet juga bisa sebabkan kelelahan fisik dan mental yang dikenal dengan digital fatigue.

mengenal bahaya digital fatigue
Foto: Freepik.com

Apa itu digital fatigue?

Digital fatigue merupakan kondisi ketika muncul rasa lelah secara fisik dan mental akibat mengakses internet terus menerus. Ketika melakukan interaksi secara virtual, otak membutuhkan usaha ekstra untuk mecernanya. Jika terus berlangsung dalam waktu yang lama, fungsi kerja otak bisa terganggu.

Pancaran sinar biru atau blue light dari layar gadget atau komputer juga bisa membahayakan mata, seperti berisiko menyebabkan kerusakan retina dan katarak. Selain itu, blue light juga bisa menyebabkan kelelahan pada otak.

Beberapa efek yang terasa ketika mengalami digital fatigue, yaitu munculnya rasa lelah berlebih, sering merasa bosan dan malas, kesulitan untuk berkonsentrasi, mata terasa perih, dan sensitif terhadap cahaya.

Ngga hanya secara fisik, digital fatigue juga berdampak pada kondisi mental. Gangguan tidur, pola makan yang ngga teratur, mudah marah, hingga gangguan kecemasan merupakan efek digital fatigue dari sisi kesehatan mental.

Bagaimana mencegahnya?

Penggunaan platform digital sebagai sarana untuk bekerja, sekolah, dan kuliah akan tetap dibutuhkan. Supaya ngga sampai terkena digital fatigue, Sahabat Sehat bisa melakukan tiga hal berikut ini.

cara mencegah digital fatigue
Foto: Freepik.com
Lakukan aktivitas fisik ringan

Duduk di depan layar komputer dan mengakses internet terkadang membuat beberapa orang menjadi malas untuk begerak. Jika tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik, otot dan sendi lama kelamaan akan terasa nyeri dan kaku. Usahakan untuk tetap bergerak seperti melakukan peregangan atau berolahraga ringan.

Batasi waktu

Membatasi waktu dalam menggunakan komputer atau gadget akan terasa sulit pastinya, tapi perlu tetap dilakukan. Prioritaskan waktu hanya untuk hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau kebutuhan sekolah dan kuliah.

Detoks digital

Beri jeda waktu pada tubuh dan pikiran untuk beristirahat sejenak dari aktivitas digital. Perbanyak kegiatan refreshing tanpa gadget dan komputer seperti berjalan kaki, berkebun, atau liburan ke wisata berbau alam.

Sahabat Sehat, penggunaan gadget di zaman yang serba digital ini memang penting. Tapi, kesehatan fisik dan mental jauh lebih penting dari segala aktivitas digital. Mari tetap bijak dalam menggunakan perangkat digital untuk menjaga mental dan fisik supaya tetap sehat.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Reszelska, Alex. 2021. Digital Fatigue is Real. https://www.uow.edu.au/the-stand/2021/digital-fatigue-is-real.php diakses pada 13 Desember 2021.

Korunovska, Jana., Sarah Spiekermann. 2019. The Effects of Digitalization on Human Energy and Fatigue: A Review. Vienna University of Economics and Business.

Douglas, Emily. 2021. Feeling Drained? You May Have Digital Fatigue. https://www.hcamag.com/ca/specialization/mental-health/feeling-drained-you-may-have-digital-fatigue/255616 diakses 13 Desember 2021.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.