Ini 5 Pahlawan Bidang Kesehatan yang Harus Kita Teladani

Halo Teman Sehat!

Tanggal 17 Agustus 2016 ini, Indonesia merayakan HUT-nya yang ke 71. Usia ini nggak bisa dianggap muda untuk ukuran negeri yang terdiri dari berbagai macam bahasa, suku, budaya dan agama ini. Selama negeri ini berdiri, tentu jasa para pahwalan nggak bisa dianggap cuma kayak remah rengginang dong. Karena kita adalah website kesehatan yang fun, muda dan cinta tanah air banget, kita akan bahas 5 pahlawan bidang kesehatan yang patut kita teladani dedikasinya untuk negeri ini.

1. Cipto Mangunkusumo

pahlawan bidang kesehatan

Dokter Cipto Mangunkusumo yang namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Rujukan Pusat Nasional di Salemba, Jakarta, merupakan seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai Tiga Serangkai. Tiga Serangkai pada zamannya merupakan motor utama ide nasionalisme dan kritikus pemerintahan penjajah Hindia Belanda. Kalau nggak ada Tiga Serangkai, mungkin cita-cita kemerdekaan negeri ini nggak akan pernah ada.

2. Abdulracman Saleh

Abdul Rachman Saleh

Mungkin kalian pernah dengar nama beliau? yap! nama beliau diabadikan menjadi nama Bandar Udara di Malang, Jawa Timur. Beliau merupakan seorang dokter yang juga Marsekal Muda (Anumerta). Setelah lulus pendidikan dokter, beliau mendalami fisiologi, sehingga beliau diangkat sebagai Bapak Fisiologi di Indonesia. Julukan beliau saat berkiprah di dunia militer adalah Karbol. Agar para kadet TNI AU setelah beliau meneladani beliau, maka sampai saat ini kadet TNI AU masih dipanggil Karbol. Selain berkiprah di militer beliau merupakan inisitor terbentuknya Radio Republik Indonesia (RRI).

3. Moewardi

Moewardin

Dokter Moewardi merupakan dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Beliau juga pernah ditunjuk sebagai Ketua Umum Barisan Pelopor menggantikan Bung Karno setelah Proklamasi Kemerdekaan. Atas perintah Dr. Moewardi, Barisan Pelopor mempersiapkan pelaksanaan Acara Pembacaan Teks Proklamasi yang dilaksanakan di Pegangsaan Timur pada 16 Agustus 1945. Melalui SK Presiden RI no. 190 tahun 1964, beliau dianugrahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Nama beliau kemudian diabadikan sebagai nama rumah sakit di Solo, RSUD DR. Moewardi.

4. Moestopo

Moestopo

Major General Professor Moestopo adalah seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Lahir di Kediri, Jawa Timur, beliau pindah ke Surabaya untuk menghadiri Sekolah Kedokteran Gigi di sana. Pada awalnya menjadi seorang praktisi, karyanya terputus pada tahun 1942 ketika Jepang menduduki Indonesia. Beliau ditangkap oleh pasukan Jepang karena dinilai mencurigakan. Setelah dibebaskan, ia menjadi dokter gigi untuk Jepang, kemudian menjadi pelatih perwira tentara. Karena dinilai berprestasi, Moestopo diangkat menjadi Komandan PETA Sidoarjo. Beberapa waktu kemudia beliau dipromosikan menjadi Komandan PETA di Surabaya. Kini namanya diabadikan sebagai nama sebuah universitas di Jakarta.

5. Hasri Ainun Besari

Ainun Habibi

Hasri Ainun Besari atau Bu Ainun menikah dengan teman SMA nya, Rudy Habibie yang kelak menjadi presiden ke-3 di Indonesia. Ia mendapatkan gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1961 dan bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Semasa hidup, beliau membangun bank mata yang memiliki manfaat cukup besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Tindakan mulia ini mendapat apresiasi begitu besar dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia kala itu, Nila F Moeloek. Beliau juga salah seorang yang getol memperjuangkan Indonesia bebas rokok. 

Jangan tanyakan apa sudah negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan untuk negara ini-John F Kennedy-

Mereka adalah orang-orang dengan kerja nyata, memberi untuk negeri ini, lalu kita sudah apa? 🙂

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.