Kamu Punya Prediabetes? Yuk, Bahas di Sini!

Sahabat Sehat, apakah kamu sudah familiar dengan istilah “prediabetes”? Atau mungkin kamu salah satu yang mengalaminya?

Apa itu Prediabetes?

Nah, prediabetes ini adalah fase sebelum terjadinya diabetes tipe 2, tapi belum sampai titik diabetes sebenarnya. Jadi, kadar gula darahnya sudah di atas normal, tapi belum sampai pada tingkat diabetes.

Foto: Freepik

Kriteria untuk mendefinisikan prediabetes dan diabetes telah ditetapkan PERKENI, yaitu prediabetes dikategorikan berdasarkan rentang tes HbA1c 5,7 hingga 6,4%, atau gula darah puasa (GDP) 100 hingga 125 mg/dL, Glukosa plasma 2 jam setelah TTGO 140—199mg/dL. Sedangkan seseorang dapat dikatakan diabetes apabila GDP nya diatas 126 mg/dL, HbA1c lebih dari 6,5%, dan Glukosa plasma 2 jam setelah TTGO leboh dari 200 mg/dL.

Gejala Prediabetes

Gejala prediabetes ini ngga terlalu kelihatan, jadi kamu mungkin juga ngga sadar ketika mengalaminya. Tapi, kalau tiba-tiba sering bolak-balik ke toilet, terutama saat malam hari, atau merasa capek berlebihan tanpa alasan, bisa jadi itu tandanya. Ada juga yang mengalami penurunan berat badan tanpa usaha keras, atau muncul gejala kayak gatal-gatal di area kemaluan, luka yang lama sembuhnya, atau penglihatan yang terganggu. 

Sayangnya, bukti observasi juga menunjukkan kalo prediabetes ini bisa membawa masalah, seperti risiko penyakit jantung, ginjal, dan lain sebagainya. Bahaya banget kan? 

Apa Saja Faktor Penyebabnya?

Menurut PERKENI, terdapat 2 klasifikasi faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang  dapat diubah, faktor yang dapat diubah adalah ras dan etnik, riwayat keluarga dengan DM Tipe 2, Usia, perempuan dengan riwayat DM Gestasional atau perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg, perempuan dengan sindrom PCOS, sedangkan faktor yang dapat diubah yaitu berat badan yang berlebih, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi atau tekanan darah lebih dari 140/90mmHg, dan menjalani diet yang tidak sehat, makanan dengan tinggi gula, tinggi lemak dan rendah serat. 

Foto: Freepik

Di dunia, jumlah orang dengan prediabetes sudah mencapai 318 juta orang, dan yang paling parahnya, sekitar 69,2% dari mereka tinggal di negara berpenghasilan rendah atau menengah. Bahkan Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017, jumlah penderita prediabetes di Indonesia adalah 27,7 juta jiwa. Jumlah ini akan meningkat menjadi 453,8 juta jiwa pada tahun 2030 dan 548,4 juta pada tahun 2045.

Tapi ada berita baik nih, Sahabat Sehat! Prediabetes bisa diatasi, loh. Intervensi gaya hidup, seperti rajin olahraga dan atur pola makan, bisa ngebantu banget. Bahkan, risiko diabetes bisa turun sampai 40—70% kalau kamu rajin nerapin pola hidup sehat.

Pokoknya, penting banget deh buat kita peduli sama prediabetes ini. Jadi yuk jaga kesehatan bersama-sama dan hindari risiko prediabetes ini! Ingat ya, Sahabat Sehat, hidup sehat itu investasi buat masa depan!

Ditulis Oleh:

Dyan Violeta S.Gz
Penulis berasal dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Penulis merupakan lulusan S1 Ilmu Gizi di Universitas Negeri Semarang. Saat ini sedang menempuh Pendidikan profesi Dietisien di IPB University.

Referensi

Bansal, N. (2015). Prediabetes diagnosis and treatment: A review. World J Diabetes, 6(2), 296–303.

IDF Diebetes Atlas 8th Edition.International Diabetes Federation.2019.https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/S0140-6736(16)31679-8.

Interventions for reversing Prediabetes: A Systematic review and meta analysis. Am J Prev Med. 2022 Apr; 62(4): 614–625.

Indah Budiastik. (2022). High Prevalence of Prediabetes and Associated Risk Factors in Urban Areas of Pontianak, Indonesia: A Cross-Sectional Study.

Gebrekidan Gidey. (2023). Prevalence of Prediabetes and Related Modifiable Cardiovascular Risk Factors Among Employees of Ayder Comprehensive Specialized Hospital, Tigray, Northern Ethiopia.

PERKENI Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia.2021

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.