Waspada Bahaya Limbah Sampah Elektronik bagi Kesehatan!

Halo Teman Sehat! Apakah kalian pernah mendengar istilah e-waste? Menurut Direktur Kesehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan RI, dr. Imran Agus mengungkapkan bahwa e-waste atau limbah elektronik adalah barang elektronik yang dibuang karena sudah tidak lagi berfungsi atau sudah tidak dapat digunakan lagi. Lalu apa hubungannya dengan kesehatan ya? Yuk simak artikel berikut ini.

Pada Ahad (4 Februari 2018) lalu sejumlah mahasiswa dari peminatan Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan serangkaian acara ilmiah dan salah satunya adalah Seminar Nasional yang bertema “E-Waste Management : As a Challenges to Public Health in Indonesia”. Sudah dua tahun ini acara seminar nasional menjadi salah satu rangkaian acara Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Kesehatan Masyarakat, adapun kegiatan lainnya adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Call for Paper.

Seminar Nasional yang dihadiri oleh 29 instansi dari seluruh Indonesia tersebut mengundang beberapa pembicara kompeten dibidangnya seperti Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc selaku Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Non-B3, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO selaku Direktur Kesehatan Lingkungan Ditjen Kesmas  Kemenkes dan praktisi e-waste yakni Suprianto, ST selaku Direktur PT Teknotama.

Ada apa dengan e-waste?

Tema mengenai e-waste ini diangkat dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan limbah elektronik dilingkungan sekitar mereka. Perkembangan elektronik dan internet yang pesat membuat masyarakat terus meng-upgrade kemampuan elektronik yang dimiliki seperti handphone, laptop dan komputer. Barang yang sudah tidak terpakai terkadang dibiarkan begitu saja, padahal jika ingin dimanfaatkan barang-barang tersebut memiliki nilai jual tinggi dengan pengelolaan yang baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Dampak buruk e-waste bagi kesehatan?

Disisi lain, menurut paparan yang diberikan oleh dr. Imran Agus jika barang tersebut tidak digunakan dan dibiarkan begitu aja, merkuri yang terdapat dalam alat elektronik tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan seperti kerusakan sistem saraf pusat, kerusakan ginjal, paru-paru, hati dan gastrointestinal, parahnya lagi jika terpapar pada ibu hamil akan berakibat cacat mental, buta dan celebral palsy pada janin bayi. Hal ini terjadi akibat udara dan pangan yang terkontaminasi dengan merkuri serta adanya penyerapan melalui kulit.

Adanya manfaat dan kerugian yang diberikan oleh limbah elektronik, pemerintah dan praktisi e-waste menghimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola e-waste ini. Barang elektronik yang sudah tidak terpakai dapat disalurkan/dijual kembali kepada pihak-pihak yang menerima barang second tersebut sehingga dapat digunakan kembali atau dibuang ke tempat yang semestinya yaitu ke pengelola limbah elektronik seperti PT. Teknotama. Limbah tersebut diolah menjadi peralatan rumah tangga atau perlengkapan dapur yang sangat terjangkau oleh masyarakat. Masyarakat juga bisa menjual/memberikan ke pengepul barang elektronik yang terpercaya, sehingga limbah tersebut diolah dengan benar dan menghasilkan barang yang bermanfaat.

Teman Sehat! Sekarang sudah tahu kan? Jangan suka menyimpan barang elektronik yang tidak terpakai dirumah ya, apalagi dibiarkan berserakan begitu saja. Lebih baik kita salurkan agar menjadi barang yang lebih bermanfaat.

 

Editor & Proofreader : Asiyah Mutmainnah, S.Gz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.