Pilih Persalinan Normal atau Caesar? Pahami dulu Baru Tentukan!

Halo Teman Sehat! Kamu termasuk para ibu muda yang sedang menunggu kelahiran buah hati? Bagi kebanyakan calon ibu, persalinan secara normal adalah hal yang ditunggu-tunggu. Tapi, terkadang masih banyak persepsi masyarakat yang menganggap bahwa seorang ibu yang melahirkan secara normal adalah ibu yang ‘sesungguhnya’. Seorang ibu yang akan menjalani proses persalinan dengan cara apapun adalah seorang wanita hebat ya, Teman Sehat.

Nah, jika kamu memilih untuk melewati persalinan secara normal, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Yuk, cek!

1. Posisi bayi

Mendekati waktu persalinan, dokter akan memantau posisi bayi apakah dalam keadaan normal atau sumsang yang akan menyulitkan proses kelahiran. Disamping itu, dokter juga akan memantau ukuran janin, letak plasenta, tali pusat serta kesehatannya. Sebuah jurnal ilmiah menyebutkan bahwa sebenarnya rata-rata bayi normal memiliki panjang tali pusat sekitar 50 cm. Jika terjadi lilitan 1-2 kali, hal ini ngga akan menimbulkan masalah berarti. Tapi, jika lilitannya melebihi 2-3 kali, hal ini akan berpengaruh saat proses persalinan normal.

2. Ukuran panggul

Ukuran panggul ibu juga harus diperhatikan ya, Teman Sehat! Jika ukuran panggul ibu kecil dikhawatirkan hal ini akan mengganggu proses persalinan. Jika dipaksakan persalinan normal, hal ini bisa memakan waktu yang lama dan dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan lainnya.

3. Adanya kontraksi

Kontraksi adalah pertanda akan dilahirkannya bayi. Biasanya sang ibu harus mengalami induksi selama berjam-jam untuk merangsang pembukaan vagina. Pembukaan jalan lahir yang terlambat terkadang membuat sang ibu lelah dan kehabisan tenaga.

4. Kondisi psikis ibu

Kebanyakan wanita memang takut untuk melakukan persalinan normal. Tapi, bisa saja ibu yang telah memutuskan melakukan persalinan normal mengalami drop secara psikis. Untuk itu, psikologis ibu perlu dipersiapkan dengan matang untuk menghadapi persalinan. Dukungan dari suami, keluarga, dan tenaga kesehatan juga penting buat menangani masalah yang satu ini.

Lalu bagaimana dengan persalinan secara caesar?

Persalinan caesar memang sebaiknya dilakukan bila terdapat indikasi medis. Biasanya operasi caesar akan dipilih jika terdapat beberapa kemungkinan yaitu untuk keselamatan ibu dan janin, tidak terjadi kontraksi selama persalinan berlangsung, distosia (persalinan macet), bayi dalam keadaan darurat dimana harus segera dilahirkan, kelainan tali pusat, ataupun faktor dari ibunya sendiri.

Operasi caesar memang sebaiknya ngga dilakukan jika dikarenakan keinginan pasien semata. Hal ini dilihat dari risiko operasi caesar yang lebih besar dibandingkan dengan persalinan normal. Misalnya, selama beberapa hari masa nifas terjadi komplikasi seperti kenaikan suhu tubuh, peritonitis (radang selaput perut), sepsis (reaksi akibat aktivitas bakteri yang disertai dengan demam), atau infeksi puerperial. Ngga cuma itu loh, Teman Sehat! Ibu juga menghadapi risiko-risiko lainnya seperti alergi obat-obatan tertentu dan perdarahan.

Jadi, apa pilihanmu? Apapaun itu, yang pasti ambillah keputusan yang tepat yang bisa membawa kebaikan baik bagi ibu maupun janin. Calon ibu sebaiknya memahami terlebih dahulu bagaimana proses persalinan tersebut sebelum memutuskannya. Karena dua proses persalinan ini pasti mempunyai resiko masing-masing. Selamat berjuang calon ibu!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia S.Gz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.