Kasus bullying banyak terjadi ngga hanya pada orang dewasa, tapi juga anak-anak.. Sahabat Sehat tentunya ngga ingin buah hatinya menjadi korban apalagi pelaku dari perilaku buruk ini. Buat mencegahnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengajari anak supaya ngga menjadi pelaku bullying.
Karakter Pem-Bully
Sama halnya dengan korban, pelaku bullying juga memerlukan penanganan khusus. Ini dilakukan supaya kejadian serupa ngga terulang atau berlanjut kedepannya, karena bisa menghambat tumbuh kembang si kecil. Khususnya keberhasilan anak dan kemampuannya untuk berteman di sekolah. Dalam hal ini, pemahaman terhadap karakteristik anak pelaku bullying akan sangat membantu untuk mengetahui alasan di balik anak mem-bully juga segera menyelamatkan anak dari kebiasaan negatif tersebut.
Ragam karakter anak yang menjadi pelaku bullying, diantaranya berperilaku agresif dan impulsif atau cenderung ingin menyerang dan melancarkan suatu tindakan tanpa memikirkan akibatnya; kesulitan dalam mengontrol emosi; minim empati; memiliki konsep diri (cara dan sikap memandang diri sendiri) yang negatif; terbiasa melakukan kekerasan; serta suka mendominasi.
Tips Cegah Perilaku Bullying pada Anak
Adapun tips yang bisa Sahabat Sehat lakukan guna menghindari anak dari perilaku bullying adalah sebagai berikut. Beri tahu anak bahwa bullying adalah tindakan buruk dan jadilah contoh bagi anak dengan ngga menunjukkan bentuk kekerasan. Kamu juga bisa memberikan pemahaman pada anak tentang menghargai perbedaan. Ajari pula rasa bersyukur atas kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya.
Berikan rasa aman dan nyaman kepada anak selama di rumah dan berikan ruang kepada anak untuk menceritakan kesehariannya. Kembangkan rasa empati sejak dini. Tanamkan rasa tolong menolong antar sesama. Kemudian, ajarkan anak berani mengungkapkan hal yang ngga nyaman, termasuk mengakui kesalahannya.
Jika dirasa sulit untuk mengajarkan hal tersebut kepada anak, terutama anak yang memiliki perilaku agresif dan menentang, Sahabat Sehat dapat meminta bantuan tenaga pprofesional, seperti dokter atau psikolog. Mereka, para ahli akan membantu anak dalam mengelola amarah, perasaan negatif, dan emosi kuat lainnya melalui konseling.
Peran dan dukungan orang tua adalah dorongan terbesar yang akan membantu anak dalam mencegah perilaku negatif tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat Sehat turun langsung menghadapi permasalahan serius yang mampu mengganggu pendidikan dan psikologis sang buah hati.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP