Sahabat Sehat, berpuasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib yang dijalankan bagi seluruh umat Islam. Puasa adalah menahan lapar dan haus sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Bagi orang yang sehat dan bebas penyakit, puasa terasa ringan, namun tidak bagi penderita diabetes melitus. Apabila puasa dilakukan dengan cara yang tidak tepat dapat berisiko mengalami kenaikan atau penurunan gula darah ketika berpuasa.
Diabetes tidak menghalangi seseorang untuk berpuasa, dengan makan dan minum sesuai kebutuhan, serta kepatuhan pada diet yang tepat, risiko terjadi komplikasi diabetes seperti hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetic, dan dehidrasi dapat dihindari. Apa saja tips dietnya simak, yuk!

Diet Diabetes Melitus Saat Puasa
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai tingginya kadar gula darah disebabkan kekurangan atau resistensi insulin. Diet atau pengaturan makanan diabetes berarti merancang makanan yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan sehingga insulin yang tersedia cukup dan zat gizi yang dikonsumsi sesuai gizi seimbang. Diet Diabetes Melitus (DM) diberikan bagi pasien Diabetes Melitus dengan kadar gula darah kurang dari 300 mg/dl yang akan berpuasa, sedangkan untuk pasien yang menggunakan insulin dapat berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter akan memeriksa kondisi tubuh dan kadar gula darah serta memberi saran dan arahan bagaimana menjalani puasa yang aman dan baik untuk pasien diabetes.
Tujuan diet yaitu untuk mencapai dan mempertahankan kadar gula darah mendekati normal. Diet DM saat puasa ini juga dilakukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Selain itu, dengan menerapkan diet ini, diharapkan pasien DM lebih tenang menjalankan puasa tanpa mengkhawatirkan terjadi komplikasi karena berpuasa.
Prinsip Diet DM adalah memperhatikan jenis, jumlah, dan jadwal makan (3J), mengandung tinggi serat kurang lebih 30 gram/hari, diutamakan serat larut air yang terdapat dalam sayur dan buah. Mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, roti gandum, biji bijian, dan serealia. Batasi dan hindari makanan mengandung gula sederhana, seperti gula pasir, gula tebu, gula jawa, selai, madu, jeli, dan kue manis.
Penuhi kebutuhan energi dengan cukup, protein, lemak dan, karbohidrat. Jadwal makan dapat disesuaikan dengan jadwal puasa dengan pembagian makanan, yaitu 10% pada saat berbuka puasa, 40% setelah maghrib, 10% setelah tarawih, dan 40% saat sahur. Kepatuhan diet menjadi kunci keberhasilan dalam penatalaksanaan diabetes.
Tips Sukses menjalankan Diet Diabetes Saat Puasa
Pertama, segera berbuka di waktu azan maghrib, terutama berbuka dengan minum air putih, hindari konsumsi manis dan kafein, kebutuhan cairan penting karena penderita diabetes berisiko dehidrasi.
Kedua, waktu makan sahur diakhirkan. Ini supaya cadangan energi selama berpuasa cukup dan kadar gula tidak turun terlalu lama.

Ketiga, puasa harus segera dibatalkan bila terjadi hipoglikemia atau kadar gula dalam darah terlalu rendah kurang dari 60mg/dl. Kondisi ini ditandai dengan gejala, seperti keringat dingin, badan gemetar dan pusing segera berbuka dengan minuman manis (Konsensus PERKENI Tahun 2015).
Keempat, penderita diabetes yang menjalani ibadah puasa harus tetap menjaga kadar gula darah untuk menyesuaikan dosis obat diabetes yang dikonsumsi untuk menghindari hipoglikemi dan hiperglikemi. Kemudian yang terakhir namun tak kalah penting, hindari aktivitas dan latihan fisik yang berlebihan selama berpuasa.
Kepatuhan diet selama berpuasa sangatlah bermanfaat bagi penderita diabetes, oleh karena itu lakukan dengan tepat anjurannya, ya. Selamat menjalankan ibadah puasa, Sahabat Sehat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP