3 Bahaya Minuman Berenergi yang Harus Kamu Tahu

Halo Teman Sehat! Pernahkah kamu berada dalam kondisi di mana tugas kuliah menumpuk, bos di kantor minta pekerjaan diselesaikan mendadak, atau besok harus presentasi di depan client? Wah, mungkin begadang adalah pilihan yang harus dijalani supaya bisa menyelesaikan tumpukan tugas-tugas tersebut. Nah, begadang pasti ngga lengkap tanpa ditemani  minuman berenergi. Tapi, tahukah Teman Sehat apakah bahan dari minuman berenergi dan apa bahayanya? Simak uraian ini, yuk!

Apa kandungan minuman berenergi?

Terdapat berbagai macam minuman energi yang dijual di pasaran. Mulai dari kopi instan, minuman berkarbonasi, hingga dalam bentuk serbuk. Tapi sebenarnya, bahan apakah yang terkandung di dalam minuman – minuman itu? Kafein, glukosa dan taurin. Yap! Komposisi minuman berenergi ngga akan sama dari satu merk ke merk lainnya, namun setiap minuman berenergi pastilah mengandung minimal 1 dari 3 bahan tersebut.

Menurut sebuah penelitian dari Tufts University, kombinasi dari ketiga bahan ini diketahui akan meningkatkan konsentrasi. Selain itu, minuman berenergi bisa memperbaiki daya memori jangka pendek, menguatkan performa otot dan mengurangi rasa pegal. Eits, jangan buru-buru memutuskan minum minuman berenergi! Bibalik manfaatnya, tentu ada beberapa risiko kesehatan yang harus ditanggung.

Risiko bahaya minuman berenergi

Risiko ini berasal dari overdosis bahan kandungan minuman, kondisi kesehatan pengonsumsi, dan kombinasi keduanya. Risiko yang dihadapi bisa bersifat sementara dan ringan hingga sangat parah dan berujung pada kematian. Yuk cek, apa aja!

  • Jantung berhenti mendadak

Kondisi ini disebut juga dengan cardiac arrest dan bisa mengakibatkan kematian dalam hitungan menit

Jantung yang berhenti mendadak merupakan efek dari aritmia, yaitu keadaan dimana jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat. Kafein merupakan zat yang bisa menjadikan detak jantung menjadi lebih cepat sehingga dapat memicu cardiac arrest. Risiko cardiac arrest pada pengonsumsi minuman berenergi akan meningkat jika orang tersebut mempunyai riwayat penyakit jantung. Risiko fatal dari cardiac arrest adalah kelumpuhan permanen bahkan kematian akibat terhentinya suplai darah ke otak, walau hanya beberapa menit.

  • Sakit kepala berat

Bagi yang terbiasa minum minuman berenergi, stop mengonsumsinya bisa menimbulkan gejala sakit kepala yang hebat. Biasanya sakit kepala ini hanya terjadi di sebagian kepala saja, mirip seperti migrain. Rasa sakit ini merupakan reaksi tubuh ketika seseorang yang telah kecanduan kafein ngga mendapatkan asupan kafein. Efek rasa sakit ini dikenal dengan caffeine withdrawal symptom.

  • Diabetes mellitus tipe 2

Selain dari kafein, kandungan glukosa yang tinggi dari minuman berenergi bisa menyebabkan efek buruk, salah satunya adalah diabetes tipe 2. Konsumsi minuman berenergi berlebihan bisa membuat hormon insulin kewalahan untuk mentransfer gula darah menjadi energi, sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi.

Ternyata dibalik manfaatnya untuk menambah energi, ada risiko yang harus dihadapi ya Teman Sehat. Minuman berenergi boleh saja dikonsumsi, namun jangan sampai berlebihan hingga kecanduan. Intinya, jangan sampai abai terhadap kesehatan karena harus kejar target tugas dan pekerjaan. Hidup sehat dan pilih diet yang tepat!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.