Anak Kutuan? Baca Ini Sebelum Menular pada Keluarga!

Halo Teman Sehat! Tahukah kamu bahwa setiap tahunnya ada sekitar 6-12 juta orang di dunia memiliki masalah dengan kutu rambut? Faktanya, sebagian besar penderitanya adalah anak usia sekolah. Kutu merupakan parasit, yang menghisap darah dari kulit kepala untuk bertahan hidup. Akibatnya, kulit kepala bisa gatal dan merah-merah deh!

Kulit kepala yang hangat merupakan tempat terbaik untuk kutu hidup dan berkembang biak. Dilansir dari kidshealth, kutu rambut bisa bertahan sampai 30 hari di kepala dan bertelur sebanyak 8 buah sehari. Bayangkan kalau masalah kutu rambut ngga cepat diatasi!

Penyebaran kutu rambut antara anak-anak sekolah gampang banget loh! Kalau ada satu anak aja yang terkena, maka teman sekelasnya pun berisiko tinggi ketularan!

Bagaimana kutu bisa menular?

Faktanya, kutu rambut ngga bisa loncat atau terbang. Terus kok gampang menular pada anak-anak? Kutu rambut bisa pindah dari satu kepala ke kepala lain ketika kepala saling bersentuhan atau ketika menggunakan barang yang sama, misalnya topi, aksesoris rambut, baju, sisir, bando, bantal, dll. Seperti yang kita ketahui, anak-anak lebih sering mengalami kontak fisik dengan teman saat bermain dan saling berbagi barang daripada orang dewasa, dengan cara itulah kutu rambut bisa menular.

Nah, kalau begitu, tinggal jaga aja kebersihan si anak, beres kan? Ternyata ngga semudah, Teman Sehat. Fakta lain dari kutu rambut adalah kutu rambut menyukai kepala siapa aja, termasuk kepala anak yang paling bersih di kelas!

Bagaimana kalau anak kutuan?

Segera belikan anak obat pembasmi kutu, baik dalam bentuk sampo khusus, krim, atau lotion. Orangtua juga bisa membantu anak mengaplikasikan obat tersebut ke kepala dengan mengikuti petujuk pemakaian. Selain itu, ada cara lain buat mengusir kutu dari kepala anak, yaitu dengan menyisir rambut anak dengan serit, tapi kalau dengan cara ini kutu masih belum hilang, maka beralihlah ke obat kutu.

Gejala gatal akan berkurang dalam beberapa hari, tapi lebih baik kalau pengobatan dilakukan selama dua kali selang 10 hari sejak pengobatan pertama karena ada kalanya beberapa telur kutu (lisa) bisa bertahan dari pengobatan pertama. Sedikit catatan, jangan mengeringkan rambut anak dengan hairdryer setelah pengobatan, karena dikhawatirkan dalam obat tersebut mengandung bahan yang mudah terbakar. So, hati-hati ya!

Jika setelah pengobatan kedua anak masih saja garuk-garuk kepala, maka segeralah berkonsultasi ke dokter.

Pencegahan penularan pada keluarga

Sebelum kutu menular ke anggota keluarga lain, orang tua harus memperhatikan betul barang-barang yang digunakan di rumah. Cucilah sarung bantal, selimut, topi, baju, sisir, aksesori rambut dan barang-barang anak yang lain dengan air panas untuk mematikan kutu dan telurnya.

Selain itu, jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan rumah, seperti misalnya membersihkan karpet dan jok mobil dengan vacuum cleaner, karena siapa tahu ada kutu atau telur kutu yang berceceran di sana.

Nah, udah tahu kan Teman Sehat gimana menghadapi anak kutuan?

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.