Apakah itu Sindrom Pica?

Teman sehat, pernakah melihat seseorang memakan kertas, kayu atau bahkan berbagai benda yang ngga biasa dikonsumsi oleh manusia? Bukan untuk seru-seruan, tetapi ternyata kebiasaan ini cukup berbahaya, loh, namanya sindrom pica. Bagaimana cara mengetahui dan mengatasinya? Yuk simak penjelasannya di sini!

Sindrom Pica

Dikutip dari ADA Manual Clinical Dietetics, sindrom Pica merupakan gangguan yang menyebabkan penderitanya memiliki keinginan memakan sesuatu yang ngga biasa. Biasanya benda yang dikonsumsi yaitu pasir, kertas, batu, es, kapur dan lain-lain.

Ciri-ciri seseorang yang memiliki sindrom ini, bisa dilihat ketika perilakunya terjadi berulang selama 1 bulan, ngga sesuai dengan perkembangan dirinya, hingga mengonsumsi makanan yang ngga biasa dikonsumsi. Sindrom ini biasanya terjadi pada ibu hamil dan anak-anak.

Anak-anak yang mengalami sindrom ini, biasanya ditemukan pada bayi hingga usianya 18 tahun. Biasanya mereka akan menirukan hewan peliharaan yang memakan sesuatu. Sebagai orang tua, perlu waspada terhadap anak agar tidak mengambil barang-barang berbahaya.

Inilah penyebabnya,

  1. Faktor psikologis, karena depresi, kecemasan, kesepian, bahkan ngga mempunyai kendali dalam hidup.
  2. Faktor interpersonal, berupa masalah terhadap hubungan dengan keluarga, bahkan ngga mampu mengekspresikan emosi dan perasaan dengan baik.
  3. Faktor biologis, ketika ngga ada ketidakaturan makan pada diri dan keluarga.
  4. Anemia karena kekurangan zat besi dan mengalami kekurangan zat gizi mikro seperti kalsium, zink, fosfor, vitamin C dan D. Kondisi ini menyebabkan tubuh mencari zat gizi yang kurang, sehingga menyebabkan kamu cenderung ingin mengonsumsi bahan tertentu.

Bahayanya sindrom ini,

  • Keracunan. Penderita sindrom ini, yang mengonsumsi zat berbahaya seperti bahan beracun dan bahan mental sehingga akan merusak otak bahkan terancam kematian.
  • Kekurangan gizi karena mengonsumsi zat yang ngga dibutuhkan. Penderita memilih mengonsumsi bahan non-pangan sehingga akan menyebabkan kekurangan gizi (malnutrisi).
  • Gejala infeksi dan terjadi gangguan pencernaan, sehingga penderita akan mengalami sembelit dan gangguan lainnya.

Solusi bagi penderita sindom pica

Pengobatan bagi penderita sindrom Pica memiliki beberapa cara, seperti pendekatan psikologi, gizi, dan sensorik. Selain itu, penderita sindrom ini, perlu menyadari bahwa yang dilakukan berbahaya dan perlu menahan diri ngga mengonsumsi bahan-bahan asing. Dukungan keluarga juga menjadi faktor penting dalam mengatasi sindrom ini.

Jika semakin berbahaya, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter dan diberikan edukasi tentang gizi seimbang. Bagi orang tua, sebaiknya memperhatikan si kecil saat mengenal benda-benda dan berikan penjelasan mengenai benda-benda yang aman kepada anak.

Nah, Teman Sehat, itulah paparan mengenai bahaya sindrom Pica. Jika kamu mengetahui seseorang yang mengalami kondisi ini, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter ya! Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang terdekatmu, oke?

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.